INTEGRATED LIBRARY

Universitas Diponegoro

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Ditapis dengan

  • Tahun Penerbitan
    1 99919 931 9941 99919 931 9941 999 — 19 931 9941 9994 984 4989 966 99714 949 49519 931 994
  • Lokasi
    Lihat Lebih Banyak
Ditemukan 10000 dari pencarian Anda melalui kata kunci: author="ed. Fingerman, Milton ...
Hal. Awal Sebelumnya 291 292 293 294 295 Berikutnya Hal. Akhir
cover
Hubungan volume prostat dengan usia pada pasien BPH di RS Dr. Kariadi Semarang periode Januari 2012 - Desember 2014
By Junizal Firdaus ; Eriawan Agung Nugroho
-- Semarang : FK Undip, 2017

Pendahuluan : Volume prostat dan usia merupakan dua hal yang saling berhubungan terhadap penegakan diagnosis, perencanaan terapi pada BPH. Penelitian ini bertujuan membuktikan adanya hubungan antara volume prostat dengan usia pasien BPH saat diagnosis awal ditegakkan. Metode : Penelitian retrospektif ini mengikutsertakan 80 pasien dengan BPH yang diambil dari rekam medis sejak Januari 2012 sampai Desember 2014, yang dilakukan pemeriksaan TRUS. Hasil : Didapatkan hubungan signifikan antara volume prostat dengan usia, hasil uji korelasi spearman’s rho didapatkan nilai p = 0,000 dan r = 0,798. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara volume prostat dengan usia pada pasien dengan BPH. Kata Kunci : volume prostat, usia, BPH

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan kadar glukosa darah sewaktu dengan prognosis pada pasien cedera kepala berat di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari-Desember 2014
By Tri Edhie Wicaksono ; M. Thohar Arifin
-- Semarang : FK Undip, 2016

Latar belakang: Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian maupun kecacatan. Pada pasien cedera kepala berat terjadi peningkatan kadar glukosa darah sewaktu. Peningkatan kadar glukosa darah sewaktu ini sebagai faktor prediksi yang buruk terhadap prognosis pasien cedera kepala berat. Tujuan: Mengetahui hubungan kadar glukosa darah sewaktu dengan prognosis pada pasien cedera kepala berat di RSUP Dr Kariadi Semarang periode Januari-Desember 2014. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Jumlah sampel adalah 48 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian bersumber dari data sekunder yaitu data rekam medis RSUP Dr Kariadi Semarang. Sampel penelitian didapat dengan total sampling yaitu pasien cedera kepala berat periode Januari- Desember 2014 yang telah diperiksa kadar glukosa darah sewaktu dan tidak menjalani operasi. Analisis statistik yang digunakan adalah uji bivariat chi square. Hasil: Hasil uji chi square yaitu terdapat hubungan signifikan kadar glukosa darah sewaktu dengan prognosis pada pasien cedera kepala berat dengan nilai p = 0,000 dan ratio prevalence = 13 Kesimpulan: Terdapat hubungan kadar glukosa darah sewaktu dengan prognosis pada pasien cedera kepala berat di RSUP Dr Kariadi Semarang periode Januari-Desember 2014. Kata kunci: Kadar Glukosa Darah Sewaktu, Prognosis Pasien Cedera Kepala Berat

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh pemberian ekstrak kaemferia galanga L terhadap ekspresi interleukin-8 pada adenokarsinoma mamma mencit C3H
By Burhanudin Mursid ; Darwito
-- Semarang : FK Undip, 2015

Latar belakang: Penggunaan tanaman obat pada kanker payudara banyak dilakukan oleh penderita. Penelitian ini ingin membuktikan pengaruh ekstrak kencur (Kaemferia Galanga L) yaitu etil p- metiksisinamat yang memiliki efek anti inflamasi. Inflamasi merupakan salah satu penyebab kanker karena dapat meningkatkan perkembangan sel – sel abnormal yang akhirnya meningkatkan sel kanker. Metoda: pre and post test design pada 24 mencit C3H yang dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok 1(K,Kontrol), kelompok 2(PI,ekstrak kencur 100mg/kgBB/hari), kelompok 3(PII, 150mg/kgBB/hari), kelompok 4(PIII, 200mg/kgBB/hari). Setelah inokulasi tumor, diberikan perlakuan selama 3 minggu, kemudian diukur ekspresi interleukin-8, dilakukan uji Anova untuk masing-masing kelompok. Hasil: Hasil jumlah rata-rata (mean) ekspresi IL-8 yang didapatkan pada kelompok 1 (K) adalah (24,15 ± 0,50), kelompok 2 (D1) hasil jumlah rata-rata (mean) ekspresi IL-8 (18,9 ± 1,997), kelompok 3 (D2) hasil jumlah rata-rata (mean) ekspresi IL-8 (13,3 ± 1,052) dan kelompok 4 (D3) hasil jumlah rata-rata (mean) ekspresi IL-8 adalah (10,2 ± 1,058). Simpulan: Ekspresi IL-8 lebih tinggi secara bermakna pada kelompok mencit C3H adenokarsinoma mamma yang diberi ekstrak kencur dengan dosis bertingkat (pemberian dosis 1, 2 dan 3) dibanding kelompok yang tidak diberi ekstrak kencur. Pemberian ekstrak kencur dengan dosis 200 mg/hari merupakan dosis paling efektif. Kata kunci: Kencur (Kaemferia Galanga L), Ekspresi IL-8, Adenocarcinoma mammae

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh pemberian ekstrak kaemferia galanga L terhadap ekspresi indeks apoptosis pada adenokarsinoma mamma mencit C3H
By Davin Rizky Parulian Silalahi ; Darwito
-- Semarang : FK Undip, 2015

Latar belakang: Penggunaan tanaman obat pada kanker payudara banyak dilakukan oleh penderita. Penelitian ini ingin membuktikan pengaruh ekstrak kencur (Kaemferia Galanga L) yaitu etil p- metiksisinamat yang memiliki efek anti inflamasi. Inflamasi merupakan salah satu penyebab kanker karena dapat meningkatkan perkembangan sel – sel abnormal yang akhirnya meningkatkan sel kanker. Metoda: pre and post test design pada 24 mencit C3H yang dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok 1(K,Kontrol), kelompok 2(PI,ekstrak kencur 100mg/kgBB/hari), kelompok 3(PII, 150mg/kgBB/hari), kelompok 4(PIII, 200mg/kgBB/hari). Setelah inokulasi tumor, diberikan perlakuan selama 3 minggu, kemudian diukur indeks apoptosis, dilakukan uji Anova untuk masing-masing kelompok. Hasil: Hasil jumlah rata-rata (mean) indeks apoptosis yang didapatkan pada kelompok 1 (K) adalah (0,37 ± 0,151), kelompok 2 (D1) hasil jumlah rata-rata (mean) indeks apoptosis (0,60 ± 0,179), kelompok 3 (D2) hasil jumlah rata-rata (mean) indeks apoptosis (0,97 ± 0,151) dan kelompok 4 (D3) hasil jumlah rata-rata (mean) indeks apoptosis adalah (1,27 ± 0,207). Simpulan: Indeks apoptosis lebih tinggi secara bermakna pada kelompok mencit C3H adenokarsinoma mamma yang diberi ekstrak kencur dengan dosis bertingkat (pemberian dosis 1, 2 dan 3) dibanding kelompok yang tidak diberi ekstrak kencur. Pemberian ekstrak kencur dengan dosis 200 mg/hari merupakan dosis paling efektif. Kata kunci: Kencur (Kaemferia Galanga L), indeks apoptosi, adenocarcinoma mammae

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbandingan Transvaginal prostatectomy (TVP) dengan Transurethral Resection of Prostate (TURP)
By Amsir Ryadi Sugiarto ; Eriawan Agung Nugroho
-- Semarang : FK Undip, 2016

Latar Belakang Prevalensi BPH diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup. Sebagai tindakan bedah yang sering dilakukan, perlu dibandingkan outcome pada pasien yang menjalani Transvesical prostatectomy (TVP) dan TURP. Perbandingan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan pemilihan terapi dan persiapan tindakan antisipasinya. Tujuan Membandingkan outcome pada pasien yang menjalani TVP dan TURP dalam penurunan kadar hemoglobin, jumlah perdarahan kaitannya dengan kebutuhan transfusi, dan lama rawat/Length of Stay (LOS). Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional berdasarkan catatan medik dan laporan operasi 65 pasien BPH pada tahun 2013-2014 di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data pasien didapatkan setelah melalui kriteria inklusi dan ekslusi.. Penurunan kadar hemoglobin, jumlah perdarahan, dan lama rawat/Length of Stay (LOS) dibandingkan antara kelompok pasien yang menjalani TVP dan TURP. Hasil Dari 65 pasien BPH, 50 pasien menjalani TURP dan 15 sisanya menjalani TVP. Transfusi post operatif dilakukan hanya pada pasien yang menjalani open prostatectomy dengan teknik TVP (40%). Penurunan kadar hemoglobin lebih besar pada operasi TVP dibandingkan TURP (p = 0,017). LOS pada TVP lebih panjang dibandingkan TURP (p = 0,004). Volume prostat berkorelasi searah dengan jumlah perdarahan pasca TVP (p = 0,003 ; r = 0,854). Kesimpulan Meskipun memiliki outcome yang tidak sebaik TURP, open prostatectomy dengan TVP efektif dilakukan pada pasien BPH dengan volume prostat lebih dari 80 cc, sedangkan TURP efektif dilakukan pada pasien BPH dengan volume prostat 30-70 cc. Kata Kunci BPH, Transvesical prostatectomy (TVP), TURP, Hb, Length of Stay (LOS).

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan antara kadar interleukin-1 (IL-1) sebagai respon inflamasi dan kadar Transforming Growth Factor β (TGF-β) terhadap derajat adhesi pasca laparoskopi dan laparotomi
By Felasufa Noor ; Johny Syoeib
-- Semarang : FK Undip, 2015

Latar belakang :Penyebab terbanyak adhesi peritoneal adalah tindakan laparotomI dibandingkan tindakan laparoskopi karena trauma dan luka yang ditimbulkan lebih luas. Trauma operasi pada peritoneum selain menstimulasi system immune stress yang ditandai dengan migrasinya dan berkumpulnya beberapa mediator respon immune ( seperti : : IL-1, IL-6, TNF-α) yang merangsang aktivitas koagulasi eksternal untuk menghasilkan matrik fibrin, yang merangsang munculnya TGF- β yang pada akhirnya akan terjadi proses adhesi. Material danMetode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan randomized post test design menggunakan binatang percobaan kelinci jenis New Zealand yang dibagi menjadi 2, yaitu kelompok K1 sebagai kelompok perlakuan yaitu kelompok kelinci yang dilakukan laparotomi dan abrasi ileum dan kelompok K2 sebagai kelompok perlakuan yaitu kelompok kelinci yang dilakukan laparoskopi dan abrasi ileum. Enam hari setelah operasi semua kelompok diterminasi dan dilakukan laparotomi, kemudian dinilai derajat adhesi intra peritoneum ,kadar IL-1 dan kadar TGF- β dari cairan peritoniumnya. Perbedaa nkadar IL-1, TGF- β , dan derajat adhesi antara operasi laparotomi dan laparoskopi dinilai menggunakan tes statistic. Tes korelasi Pearson dipakai untuk menganalisa hubungan antara kadar IL-1 dengan kadar TGF- β cairan peritoneum. Hubungan antara kadar TGF- β dengan derajat adhesi dianalisa dengan tes korelasi Spearman. Hasil :Terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar IL-1, kadar TGF- β dan derajat adhesi antara dua kelompok tersebut (p < 0,001, p < 0.001, p < 0.002 ). Terdapat korelasi positif kuat antara kadar IL-1 dengan kadarTGF-β (p < 0,005, r = 0,903) ), dan terdapat korelasi positif yang signifikan antara kadarTGF-β dengan derajat adhesi (p < 0,001, r = 0,941). KESIMPULAN :Dibandingkan laparotomi, operasi bedah laparoskopi dapat lebih meminimalkan peningkatan kadar IL-1 , kadarTGF-β dan menurunkan terjadinya adhesi. Kata kunci :Derajat adhesi,IL-1 , TGF-β, laparotomi , laparoskopi

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Angka kejadian dan faktor yang berhubungan dengan laserasi perineum derajat berat di RSUP Dr. Kariadi
By Kristiana Liana Dewi Samane ; Erwinanto
-- Semarang : FK Undip, 2018

Pendahuluan: Laserasi perineum yang meluas sampai otot sfingter ani digolongkan menjadi laserasi perineum derajat berat/OASIS. Kesalahan diagnosisnya masih sering terjadi sehingga bisa terjadi penanganan yang undertreatment. Selain itu, masih terdapat banyak kontroversi tentang faktor risiko OASIS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian OASIS di RSUP Dr. Kariadi serta faktor risikonya. Tujuan : Mengetahui angka kejadian dan faktor yang berhubungan dengan laserasi perineum derajat berat di RSUP Dr. Kariadi Semarang Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cohort Retrospektif pada 209 subyek penelitian yang diwawancara dan diperiksa untuk mengetahui adanya faktor risiko OASIS. Analisis bivariatnya menggunakan uji 2 atau uji Fisher-exact. Uji normalitasnya menggunakan uji t-independent (data normal) atau Mann-Whitney (data abnormal). Uji multivariatnya menggunakan uji regresi logistik. Sebelum penelitian dilakukan protokol penelitian telah dimintakan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan FK UNDIP/RSDK. Hasil: Kejadian OASIS di RSUP Dokter Kariadi sebesar 11,5%. Faktor maternal (riwayat OASIS sebelumnya (RR 6,5 (95% IK= 1,4-29,9)), faktor perinatal (lingkar kepala bayi ≥ 35cm (RR 2,4 (95% IK= 1,1 s/d 5,4)), dan faktor persalinan (episiotomi (RR 7,2 (95% IK= 1,9-27,2)). Kesimpulan: Angka kejadian OASIS di RSUP Dokter Kariadi sebesar 11,5%, faktor maternal (riwayat OASIS sebelumnya), faktor perinatal (lingkar kepala bayi ≥35cm), dan faktor persalinan (episiotomi) merupakan faktor risikonya. Kata kunci: laserasi perineum derajat berat, faktor risiko

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbandingan skor modifikasi profil biofisik dan skor manning sebagai prediksi luaran neonatal pada ibu hamil > 34 minggu
By Herpramanto Dwi Susetyo ; Herman Kristanto
-- Semarang : FK Undip, 2017

Latar belakang: Hipoksia intrauterin mempengaruhi kesejahteraan janin serta harus dapat dikenali dan diatasi sedini mungkin. Metode penilaian kesejahteraan janin menggunakan skor Manning menilai profil biofisik janin. Metode Manning, dinilai memakan waktu yang lama, sehingga dibuatlah modifikasi pemeriksaan biofisik janin. Penelitian ini difokuskan untuk menilai kemampuan kedua pemeriksaan untuk deteksi luaran neonatal. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode kohort prospektif. Populasi target adalah wanita hamil >34 minggu, yang bersalin dan menjalani pemeriksaan skor Manning dan skor Modifikasi Profil Biofisik janin di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RS jejaring. Dilakukan pengambilan data skor manning, skor modifikasi, usia ibu, usia kehamilan, IMT, metode persalinan, berat lahir, kadar Hb, tekanan darah, skor APGAR dan BGA tali pusat. Analisis data dilakukan untuk menilai sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan negatif serta dilakukan uji beda dengan T- test. Hasil: Tujuh puluh delapan pasien diikutkan dalam penelitian ini. Usia ibu, usia kehamilan, IMT, metode dan lama persalinan, berat lahir, kadar Hb, tekanan darah antar kelompok hasil normal dan abnormal tidak berbeda bermakna. Kesejahteraan janin menggunakan modifikasi profil biofisik didapatkan skor area under the curve 81,3% (p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbedaan respon terapi kemoradiasi dan radiasi pada karsinoma serviks uteri stadium IIB - IIIB
By Widodo Joko Santoso ; Mirza Iskandar
-- Semarang : FK Undip, 2018

Latar Belakang : Terdapat beberapa penelitian yang membandingkan kemoradiasi dengan radiasi pada pengobatan KSU (karsinoma serviks uteri) stadium lanjut dengan hasil bervariasi, ada yang menyimpulkan lebih baik kemoradiasi dan ada yang mengatakan sama saja antara kemoradiasi dengan radiasi. Saat ini, belum ada data tentang perbedaan respon terapi tersebut di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Tujuan : Mengetahui perbedaan proporsi respon terapi KSU stadium IIB-IIIB yang mendapatkan kemoradiasi dan radiasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan desain studi Randomized Control Trial Single Blind. Sampel penelitian adalah wanita yang didiagnosis KSU stadium IIB-IIIB di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Terdapat 51 sampel penelitian. Wawancara dan data dari rekam medik digunakan untuk mengetahui karakteristik demografi. Setelah mendapatkan terapi dengan kemoradiasi atau radiasi, subyek penelitian dilakukan pemeriksaan fisik ginekologi untuk menilai respon klinis dan biopsi serviks uteri dilanjutkan pemeriksaan Histopatologi PA di laboratorium PA RSUP Dr.Kariadi Semarang untuk menilai respon terapi histopatologi. Hasil : Kemoradiasi memiliki respon terapi histopatologi baik 92,9% dan respon terapi histopatologi buruk 7,1% sedangkan respon terapi klinis nya adalah remisi 92,85% dan partial response 7,15%. Radiasi memiliki respon terapi histopatologi baik dan remisi 100% dan tidak memiliki respon terapi histopatologi buruk maupun partial response. Setelah dilakukan analisis uji Chi-Square, didapatkan nilai p 0,495 (p>0,05) artinya tidak didapatkan perbedaan bermakna antara jenis terapi kemoradiasi dan radiasi dengan respon terapi, baik respon terapi histopatologi maupun respon klinis. Faktor faktor yang berpengaruh dalam penelitian seperti umur, stadium klinis, status gizi, riwayat menikah, umur pertama kali kawin atau menikah, paritas, riwayat KB, jenis histopatologi, derajat diferensiasi, riwayat pemberian neoadjuvant chemotherapy, riwayat transfusi darah sebelum external beam radiotherapy, kadar Hb sebelum external beam radiotherapy, riwayat transfusi darah selama external beam radiotherapy, penekanan hematologi selama external beam radiotherapy dan overall radiotherapy treatment time tidak berpengaruh terhadap respon terapi penelitian. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna respon terapi antara kelompok kemoradiasi dengan radiasi pada KSU stadium IIB-IIIB. Kata Kunci : karsinoma servik uteri, radiasi, kemoradiasi, respon terapi histopatologi, respon klinis.

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbandingan antara kadar Insulin Like Growth FActor Binding Protein-1 dan skor bishop sebagai prediktor keberhasilan induksi persalinan pada kehamilan aterm dengan preeklamspia
By Nurul Setiyorini ; Ratnasari Dwi Cahyanti
-- Semarang : FK Undip, 2018

Latar Belakang : Pada tahun 2016, Preeklampsia/eklampsia menyumbangkan sebesar 30% dari mortalitas maternal di RSUP Dr. Kariadi. Salah satu penatalaksanaan preeklampsia ialah pengelolaan aktif yaitu persalinan, dan pada kasus-kasus preeklampsia belum inpartu maka perlu dilakukan induksi persalinan. Sampai saat ini, penilaian skor Bishop pre induksi masih menjadi standar dalam memperkirakan kematangan serviks. Prediktor lain yang saat ini dikembangkan salah satu nya adalah Insulin-like Growth Factor Binding Protein 1 (IGFBP-1) namun belum ada cut off point untuk pemeriksaan IGF BP-1 pada kehamilan aterm terutama dengan penyulit preeklampsia dan preeklampsia. Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar IGF BP-1 dan skor Bishop pada ibu hamil aterm dengan preeklampsia yang dilakukan induksi persalinan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain Cohort prospective. Sampel berasal dari wanita dengan usia kehamilan ≥37minggu dengan preeklampsia yang direncanakan untuk dilakukan induksi persalinan yang datang dan dirawat di Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang dan RS jejaring pada periode penelitian (n=66). Tiap responden dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, penghitungan proteinuria, pengambilan sampel IGFBP-1 dari lendir serviks, dan penghitungan skor Bishop kemudian dilakukan uji t berpasangan, uji normalisasi distribusi data dengan Kosmogorov Smirnov, uji ROC untuk mengetahui nilai cut off untuk memprediksi keberhasilan induksi, serta uji regresi logistik untuk mengetahui pengaruh variabel perancu dan kadar IGF BP-1 terhadap keberhasilan induksi. Hasil : Dari 66 subyek, diketahui bahwa rerata skor Bishop yang berhasil dalam induksi persalinan adalah sebesar 2,5±1,81 dan yang berhasil inpartu dalam 12 jam mempunyai rerata skor Bishop 2,6±1,8. Meskipun nilai skor Bishop lebih tinggi pada kelompok yang berhasil namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok yang berhasil dan yang gagal. Rerata kadar IGF BP-1 pada subyek didapat 8,29±5,033 mcg/L dengan nilai median 10,8 mcg/L. Kadar IGFBP-1 subyek yang berhasil induksi lebih tinggi secara bermakna dengan luas area under curve (AUC) sebesar 0,76 dibandingkan dengan AUC skor Bishop sebesar 0,55 dengan nilai cut off IGFBP-1 sebesar 8,145 (p= 0,002, RR 5,1). Simpulan : Nilai IGFBP-1 dapat dijadikan sebagai prediktor keberhasilan induksi persalinan pada kehamilan aterm dengan preeclampsia dengan cut off point sebesar 8,145 . Kata kunci : Preeklampsia, Induksi Persalinan Insulin-like Growth Factor Binding

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
Hal. Awal Sebelumnya 291 292 293 294 295 Berikutnya Hal. Akhir
INTEGRATED LIBRARY
Universitas Diponegoro
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?