Buku Pedoman Strategis Eradikasi Kusta, membahas: BAB 1 . Pendahuluan Memaparkan mengenai definisi, epidemiologi dan faktor resiko BAB 2. Patogenesis Membahas: agen, genetik penentu respon pejamu, transmisi, periode inkubasi, lokasi predileksi BAB 3. Reaksi Lepra, membahas : Reaksi Lepra Tipe I Reaksi Lepra Tipe II BAB 4. Diagnosis, diagnosis banding, dan klasifikasi lepra, membahas Diagnosis kusta, diagnosis banding, klasifikasi kusta BAB 5. Surveilans Epidemiologi, membahas: Definisi, mekanisme kerja BAB 6. Promosi Kesehatan, membahas: Definisi, tujuan, sasaran promosi P2 kusta dan strategi promosi kesehatan BAB 7. Tatalaksana Komprehensif penyakit kusta,membahas: Definisi, tatalaksana promotif dan preventif tatalaksana kuratif, tatalaksana rehabilitatif Buku ini menjadi salah satu pedoman dalam penatalaksanaan kusta secara komprehensif sehingga target eradikasi kusta tercapai.
Buku ini bertujuan untuk: 1. Membantu penderita gagal jantung 2. Memberikan petunjuk praktis dalam perawatan diri penderita gagal jantung. Adapun pembahasan dalam buku ini: 1. Sekilas tentang gagal jantung 2. Tanda dan gejala 3. Manajemen pengelolaan gejala 4. Bagaimana minum obat yang baik 5. Efek samping obat 6. Rencana perawatan diri 7. Bagaimana perawatan lajutan 8. Bagaimana merubah gaya hidup 9. Permasalahan emosional 10. Pertanyaan seputar penyakit 11. Motos gagal jantung Gaal jantung berarti otot menjadi terlalu lemah atau kaku untuk memompakan darah masuk dan keluar dari jantung seperti yang seharusnya. Pengobatan dan perawatan yang benar dapat membuat janung tetap bekerja dengan baik.
Buku ajar ini berisi informasi tentang konsep dasar biologi sel dari aspek membran, organela dan proliferasi sel. Adapun materi yang dipaparkan adalah: Tinjauan mata kuliah : I. Deskripsi singkat matakuliah: membran sel, inti sel, sitoplasma dan sitoskeleton, retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, lisosom, mitokondria, proliferasi sel, kromosom. II. Relevansi III. Kompetensi Pokok bahasan: subpokok bahasan; membran sel, lipid pada membran sel, protein pada membran. TRANSPORT lewati membran sel ORGANELLA SEL; sejarah perkembangan biologi sel, teori sel, inti sel, sitoplasma, dan sitoskeleton, retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, lisosom, mitokondria. PROLIFERASI SEL MITOSIS MEIOSIS Buku ajar ini diharapkan dapat menarik pembaca untuk lebih berminat pada bidang biologi dan dapat memahami fisiologi dan patofisiologi sel lebih mudah serta membantu dalam melakukan diagnosis dan pengobatan suatu penyakit yang berkaitan dengan sel - sel dan organ tubuh manusia.
Buku ini sebagai panduan dalam proses pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Radiologi FK Undip. Adapun Materi yang dibahas: Adapun materi yang dipaparkan adalah: BAB 1. Anatomi Normal 1. Anatomi payudara 2. Anatomi radiologi payudara BAB 2. Metode Pemeriksaan Radiologis 1. Mammografi 2. Ultrasonografi 3. Breast MRI BAB 3. Patologi Payudara 1. Lesi Benigna a. kista b. Fibroadenomas dan kondisi yang berhubungan c. Papiloma d. Lipoma e. Hamartoma f. Galactocele 2. Lesi malignan a. Duktal Carsinoma b. Ductal Carsinoma in situ 3. Infeksi a. Mastitis b. Tuberkulosis payudara 4. Ginekomastia 5. Seroma 6. Breast implan Melalui buku ini diharapkan para peserta didik PPDS -1 Radiologi dapat memiliki kompetensi sebagai radiolog dengan memberikan kesimpulan pemeriksaan secara tepat.
Buku ini sebagai panduan dalam proses pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Radiologi FK Undip. Adapun Materi yang dibahas: Adapun materi yang dipaparkan adalah: 1. Angiografi istilah umum yang menggambarkan pemeriksaan radiologi struktur vaskular di dalam tubuh setelah diberi media kontras. Digunakan untuk mengidentifikasi anatomi atau proses patologis pembuluh darah. 2. Arteriografi ekstermitas inferior, salahsatu tindakan untuk mendiagnosis penyakit vaskular primer, mendiagnosis dan lokalisasi terhadap tumor vaskular kecil, mengetahui anatomi vaskular preoperatif, mendiagnosis dan pengobatan komplikasi vaskular penyakit atau pembedahan, dan prosedur endo - vaskular. 3. Arteriografi serebral adalah prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi beberapa jenis kelainan yang mempengaruhi pembuluh darah pada leher dan otak. 4. Arteriografi abdomen Pemeriksaan aortografi abdominalis adalah pemeriksaan pada aorta abdomen dengan menggunakan bahan kontras media. 5. Angioplasti dan stenting Angioplasti merupakan tindakan intervensi endovascular dan bertujuan untuk revaskularisasi. Tindakan revaskularisasi dapat dilakukan dengan intervensi endovascular maupun pembedahan bypass. 6. Embolisasi Terapi embolisasi didefinisikan sebagai oklusi buatan pada satu atau beberapa pembuluh darah dengan memasukkan suatu material kedalam lumen arteri yang menyebabkan trombosis sementara maupun permanen pada aliran darah. 7. Biopsi dengan panduan imajing Biopsi merupakan pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium. 8. Transarterial chemoembolization (TACE) TACE adalah prosedur invasif minimal dilakukan radiologi intervensi untuk membatasi pembuluh darah yang mensuplai ke tumor. 9. Percutaneus transhepatic biliary drainage (PTBD) PTBD merupakan tindakan yang dilakukan dengan fluroskopi maupun kombinasi antara ultrasonografi dan fluroskopi untuk menangani obstruksi benigna maupun maligna serta percutaneous cholecystos- tomy.
Modul ini membantu peserta didik (remaja) untuk memahami konsep dan aplikas kesehatan reproduksi remaja. Adapun materi yang dibahas dalam buku ini, adalah: I. Seksualitas A. Seksualitas adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap, perilaku dan orientasi seksual. Seksual berasal dari kata seks, yang memiliki arti: 1. Jenis kelamin, keadaan biologis manusia yang mebedakan lai-laki dan perempuan. 2. Reproduksi Seksual, fungsi reprodksi / menghasilan keturunan 3. Organ reproduksi, organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ bagian luar dan bagian dalam. 4. Rangsangan atau Gairah Seksual, rangsangan seksual dapat disebabkan perasaan tertarik sekali pada seseorang sehingga terasa ada getaran aneh yang muncul dalam tubuh. 5. Hbungan Seks, hubungan seks (HUS) terjadi bila dua individu saling merasa terangsang satu sama lain. 6. Orientasi seksual (sexual orientation) adalah kecenderungan seseorang mencari pasangan seksualnya berdasarkan jenis kelamin. B. Pubertas Pubertas adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh dai anak-ank menjadi dewasa. C. Menstruasi Proses peluruhan lapisa dalam / endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. D.Proses Reproduksi Kehamilan terjadi bila sel telur bertemu dengan sperma. II. Kesehatan Reproduksi Merupakan suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan organ. III. Pelecehan Seksual Segala bentuk perilaku yang mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimulan reaksi negatif seperti malu, marah, benci, tersingung. IV. Masalah pada Reproduksi V. Kehamilan Tidak Diinginkan VI. HIV/AIDS Modul ini juga memfasilitasi peserta didik untuk menjadi pembelajar bagi teman sebaya (peer learner) sehingga dapat membantu remaja lain untuk meningkatkan pemahaman, penguasaan konsep dan aplikasi kesehatan reproduksi remaja.
Masa nifas merupakan masa setelah melahirkan sampai dengan 42 hari (6 minggu) setelah melahirkan. Masa ini merupakan masa awal peran sebagai orang tua yang menentukan perkembangan anak. Pada periode nifas perempuan mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian yang menentukan kesehatan. Adapun materi yang dibahas adalah: 1.Tugas dan Peran Ibu Nifas A. Menyusui Masalah yang sering muncul pada saat menyusui: 1. Payudara bengkak 2. Lecet pada putting susu 3. Bayi bingung putting 4. Bendungan ASI B. Melakukan perawatan bayi 2. Perubahan Normal Ibu Nifas a. Keluar ASI b. Perut c. Kandung Kemih d. Pencernaan e. Darah Nifas f. Luka perineum g. Tungkai h. Kondidi psikologis ibu nifas 3. Panduan Self Care Ibu Nifas a. Mobilisasi b. Buang Air Kecil c. Buang Air Besar d. Diit e. Menyusui f. Mengamati darah nifas g. Melakukan perawatan daerah kemaluan h. Membuat kondisi psikologis diri senantiasa senang i.Melakukan perawatan luka j. Melakukan kontrol seminggu sekali Ibu nifas dengan melakukan perawatan diri dapat menjalani masa nifasnya dengan bahagia, sehingga dapat menyusui bayinya, merawat dirinya dan merawat bayinya sehingga tidak ada komplikasi yang dihadapi selama masa nifas. Pedoman Self Care Ibu Nifas dibahas dalam bagian demi bagian, adapun materi yang dibahas adalah peran dan tugas ibu menyusui, perubahan normal ibu nifas, panduan perawatan mandiri ibu nifas.
Buku ini merupakan kumpulan hasil penelitian mengenai penggunaan biji kurma dalam meningkatkan status antioksidan tubuh. Adapun materi yang dipaparkan dalam buku ini, adalah: BAB 1. Pendahuluan BAB 2. Mekanisme pembentukan radikal bebas A. Sintesis Radikal Bebas B. Kerusakan Akibat Radikal Bebas C. Antioksidan D. Hubungan radika bebas dan penyaki BAB 3. Bji kurma A. Komponen Biji Kurma B. Peran Antioksidan Biji Kurma C. Mekanisme Kerja Biji Kurma BAB 4. Efek seduhan biji kurma terhadap produk radikal bebas (MDA) A. Pembentukan MDA B. Seduhan biji kurma dan MDA BAB 5. Efek seduhan biji kurma terhadap peningkatan enzim antioksidan A. Enzim Antioksidan B Seduhan Biji Kurma dan Enzim Superoksid Dismutase C. Sduhan Biji Kurma dan Enzim Glutation Peroksidase BAB 6. Efek Seduhan Biji Kurma Terhadap Vitamin E A. Peran Vitamin E B. Seduhan biji kurma dan vitamin E BAB 7. Cara membuat seduhan biji kurma A. Persiapan B. Pembuatan C. Penyajian BAB 8. Peran antioksidan biji kurma dalam berbagai kasus A. Peran antioksidan biji kurma pada sperma B. Peran antioksidan biji kurma pada regulasi gula darah dan keamanannya terhadap hepar dan ginjal serta sekresi insulin C. Peran antioksidan biji kurma dalam mengurangi proliferasi sel kanker pancreas, kerusakan DNA dan pelepasan zat besi akibat superoksid pada ferritin D.Pengarh ekstrak biji kurma terhadap perlindungan otak pada tikus jantan dengan iskemia cerebral
Buku ini membahas jaringan dasar yang diperlukan untuk memahami jaringan dalam tubuh. Adapun tema yang dibahas dalam buku ini, adalah: BAB 1 Pendahuluan Unsur apakah yang membentuk jaringan Jaringan Dasar Jaringan Dalam Organ Rangkuman BAB 2 Metode Pengkajian Jaringan BAB 3 Epitel Permukaan BAB 4 Epitel Kelenjar dan Kelenjar BAB 5 Jaringan Pengikat Biasa BAB 6 Kartilago BAB 7 Jaringan Tulang BAB 8 Sel-Sel Darah BAB 9 Jaringan Mieloid dan Jaringan Limfoid BAB 10 Jaringan Otot BAB 11 Jaringan Saraf Berdasarkan struktur dan fungsi jaringan dalam tubuh, digolongkan 4 jenis jaringan dasar. Pengetahuan jaringan yang dibangun dalam setiap organ dalam tubuh, merupakan pembahasan kajian struktur tubuh yang memerlukan pengamatan dengan alat pembesar, baik mikroskop cahaya ataupun mikroskop elektron.