Latar belakang : Kanker kolorektal adalah kanker terbanyak ketiga pada laki-laki dan terbanyak ke dua pada wanita. Derajat deferensiasi histopatologi kanker dan kadar CEA serum preoperatif adalah faktor prognostik independen terhadap survival dari adenokarsinoma kolorektal. High grade tumor dan peningkatan kadar CEA serum berhubungan dengan prognostik yang buruk. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan diantara kedua faktor tersebut. Metode : Penelitian retrospektif ini menggunakan 46 sampel pasien dengan adenokarsinoma kolorektal yang diambil dari rekam medis sejak Januari 2014 sampai Desember 2015, dilakukan pengambilan data jenis kelamin, umur, kadar CEA serum preoperatif, derajat deferensiasi tumor, dan staging tumor. Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara derajat deferensiasi histopatologi terhadap peningkatan kadar CEA serum preoperatif (p=0,035). Kesimpulan : High grade adenokarsinoma kolorektal memiliki hubungan dengan peningkatan kadar CEa serum preoperatif. Kedua faktor ini menyebabkan kecenderungan untuk terjadinya metastasis sehingga memberikan prognosisis yang buruk terhadap penyakit. Kata kunci : CEA, derajat deferensiasi, high grade, adenokarsinoma kolorektal
Latar belakang : Ulkus pada gaster banyak dijumpai pada pria, meningkat pada sosial ekonomi rendah dan pada usia lanjut. Angka kematian karena perforasi tinggi pada pasien usia tua, karena tingginya angka merokok. Pengetahuan terhadap lokasi perforasi gaster akan memudahkan identifikasi perforasi lambung pada saat operasi. Saat ini belum ada literatur yang meneliti mengenai hubungan lokasi perforasi gaster dengan riwayat merokok dan usia penderita. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat merokok dan usia dengan lokasi terjadinya perforasi gaster pada pasien yang telah dilakukan laparotomi di RSUP dr. Kariadi Semarang. Metode : Penelitian retrospektif yang mengikutsertakan pasien perforasi gaster di RSUP dr. Kariadi Semarang periode Juni 2012-Juni 2014, menilai riwayat merokok, usia dan lokasi perforasi gaster. Hasil : Perforasi gaster paling sering usia 46-60 tahun 6 (46,2%), jenis kelamin laki-laki 12 (92,3%) dan lokasi tersering pada dinding anterior - antrum 11(84,6%). Hasil uji dengan chi square tidak didapatkan hubungan antar riwayat merokok dan usia dengan lokasi perforasi gaster dengan p=1,000. Kesimpulan : Tidak didapatkan hubungan antara riwayat merokok dan usia dengan lokasi perforasi gaster. Kata kunci : merokok, usia, lokasi, perforasi gaster.
Introduction : Worldwide, breast cancer is the commonest cancer in women and characterized by regional variations. Breast cancer is a heterogenous disease, comprising multiple entities associated with distinctive histological and biological features, clinical presentation and behaviours and responde to theraphy. Methods : The study included patients with breast cancer diagnosed in Semarang, estrogen receptor (ER), progesteron receptor (PR), human epidermal growth factor receptor-2 (Her-2), Ki-67 were analyzed. Results : There were 40 patients of breast cancer registered, all women (100%). Ages mean : 49,5, median : 47. Minimum ages 29 and maximum 78 years old. Histopatology : ILC: 45%, IDC: 52,5% and paget disease 2,5%. ER (+): 18%, ER(-) 22%, PR (+) 60%, PR (-) 40%, HER-2 (-) 47,5%, (+1) 2,5%, (+3) 47,5%, Ki-67 (+) 100%. Key words : breast cancer, histological, molecular types