Latar belakang : Skin graft saat ini menjadi salah satu terapi pilihan pada proses penyembuhan luka yang berkembang pesat. Proses epitelisasi dan pembentukan pembuluh darah baru memiliki peran penting dalam penyembuhan luka skin graft. Kandungan kafein (1,3,7 trimethylxanthine) sebagai antioksidan memiliki peran yang penting dalam penyembuhan luka. Tujuan : Membuktikan efek kafein dalam berbagai dosis dalam meningkatkan densitas mikrovaskuler dan epitelisasi pada luka skin graft. Metode : Penelitian ini adalah studi eksperimental dengan “Blinded randomized post test only controlled group design” terhadap 24 ekor tikus Sparague Dawley dilakukan skin graft autologous pada waktu yang bersamaan. Sampel dibagi secara acak menjadi 4 grup (K=tanpa pemberian kafein), (P1 = kafein 3 mg), )P2=kafein 6 mg), (P3=kafein 9 mg). Penilaian prosentase epitelisasi dan jumlah densitas mikrovaskuler jaringan dilakukan dengan pengecatan hematoxylin & eosin setelah hari ke 7 pasca skin graft. Hasil : Analisis statistik perbandingan prosentase epitelisasi jaringan didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok K vs P1 (p=0,003), K vs P2 (p=0,001), K vs P3 (p=0,001), P1 vs P2 (p=0,001), P1 vs P3 (p=0,001). Perbedaan yang tidak bermakna didapatkan antara kelompok P2 vs P3 (p=0,669) dan pada jumlah densitas mikrovaskuler, didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok K vs P2 (p=0,010), K vs P3 (p=0,008), P1 vs P2 (p=0,009), P1 vs P3 (p=0,007), P2 vs P3 (p=0,008). Perbedaan yang tidak bermakna didapatkan antara kelompok K vs P1 (p=0,343). Kesimpulan : Kafein dapat meningkatkan prosentase epitelisasi dan jumlah densitas mikrovaskuler jaringan pada proses penyembuhan luka skin graft autologus tikus Sparague Dawley. Kata kunci : kafein, skin graft autologus, epitelisasi, densitas mikrovaskuler.
Buku ini memaparkan pembahasan mendasar tentang; anatomi, histology, fisiologi dan biokimia pada susunan saraf pusat. Materi selengkapnya sebagai berikut; 1. Histologi susunan saraf pusat 2. Embriologisusunan saraf pusat 3. Saraf perifer/tepi 4. Encephalon 5. Diencephalon 6. Mesencephalon 7. Pons 8. Medula oblongata 9. Nervi cranialis 10. Medula spinalis 11. Cerebelum 12. Formatio reticularis 13. Sistem ventrikel 14. Durameter dan sinus venosus 15. Neurotransmitter saraf pusat Kata kunci: saraf pusat
KAPITA SELEKTA ARITMIA: Pengetahuan praktis untuk kardiolog dan residen merupakan kumpulan topik yang menjadi dasar pengetahuan aritmia bidang elektrofisiologi jantung. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi dasar untuk para kardiolog, residen maupun mahasiswa. Materi yang dibahas terbagi atas empat bab. Bab 1. Pemeriksaan dan Tatalaksana Non-Invasif Bab 2. Ablasi Radiofrekuensi Bab 3. Pemeriksaan dan Tatalaksana Invasif Bab 4. Modalitas Lain dalam Elektrofisiologi
Bagian I: Fundamental terdiri dari; garis besar sistem endokrin, hipotalamus dan kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pankreas, pengaturan hormon, kontrol endokrin terhadap keseimbangan cairan, peranan sistem endokrin dalam homeostasis kalsium, peran sistem endokrin dalam pertumbuhan, peran sistem endokrin dalam sistem reproduksi, konsep dasar metabolisme, metabolisme energi bagianI, metabolisme energi II, metabolisme karbohidrat, metabolisme dan transpor lipid, metabolisme protein, purin primidin dan mikronutrien, pencernaan dan keseimbangan energi, nutrisi-vitamin, nutrisi-mineral dan mikronutrien. Bagian II: Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang terdiri dari; anamnesis pemeriksaan fisik, pemeriksaan rutin dan penilaian status nutrisi. Bagian III: Pasien datang dengan keluhan terdiri dari; kehilangan nafu makan, kelelahan, pasien dengan penurunan berat badan yang drastis, pasien dengan tremor, malnutrisi, pasien dengan keluhan benjolandi leher, pasien dengan keluhan berkeringat banyak, poliuri polidipsi dan polifagi, pasien dengan kejang, pasien dengan edema. Bagian IV: Kelainan dan penyakit; sindrom metabolik, diabetes mellitus, dislipidemia, hipertiroid hipotiroid dan nodul tiroid, hiperparatiroid dan hipoparatiroid, insufisiensi dan kelebihan hormon korteks adrenal, akromegali gangguan pertumbuhan, difisiensi vitamin dan mineral, hiperurisemia, obesitas, osteoporosis, kegawatdaruratan endokrin. Seri ; The Crash Course Kata kunci: endokrin, metabolisme, nutrisi
Buku saku: Ilmu Penyakit Paru, edisi 3 terjadi perubahan, pada: bab 11 mengenai bronkitis kronis dipecah menjadi 2 bab. Bab 6 topik pneumonia diperkaya dengan sub-bab terapi. Adapun topik yang dibahas: 1. Anamnesis dan pemeriksaan jasmani pada penyakit paru Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Anamnesis penyakit paru Bab 3 Pemeriksaan jasmani pada penyakit paru 2. Penyakit infeksi Seksi 1 : Penyakit paru dengan infeksi akut Bab 4 Infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB) Bab 5 Bronkitis akut Bab 6 Pneumoni (Lobaris) atau Pneumoni (Klasik) Bab 7 Abses Paru Seksi 2: Penyakit paru dengan infeksi kronis Bab 8 Tuberkulosis Paru (TB) dan TB-HIV Bab 9 Ko-infeksi TB-HIV Bab 10 Bronkiektasis Bab 11 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Bab 12 Bronkitis kronis 3. Asthma dan Pneumonitis (ibarat saudara kembar) Bab 13 Asthma Bab 14 Pneumonitis 4. Penyakit-penyakit pleura Bab 15 Efusi Pleura Bab 16 Pneumotoraks 5. Kanker Bronkus/Kanker Paru Bab 17 Kanker Bronkus/Kanker Paru Kata kunci: penyakit paru
Buku inimerupakan kumpulan ringkasan dari topik-topik penyakit kulit dan kelamin. Adapun materi yang dibahas sebagai berikut: Bagian I: Fundamenatal 1. Anatomi dan fisiologi kulit 2. Anatomi dan fisiologi alat kelamin Bagian II: Anamnesis dan pemeriksaan fisis kulit dan kelamin 3. Anamnesis pada penyakit kulit 4. Pemeriksaan fisis pada penyakit kulit 5. Anamnesis pada infeksi menular seksual 6. Pemeriksaan fisis pada infeksi menular seksual Bagian III: Keluhan utama pasien 7. Pruritus 8. Perubahan warna kulit 9. Vesikel dan bula 10. Ulkus 11. Kulit kering dan bersisik 12. Masa kulit 13. Baal pada kulit 14. Duh tubuh vagina Bagian IV: Penyakit dan kelainan kulit 15. Dermatitis 16. Infeksi virus pada kulit 17. Infeksi bakteri pada kulit 18. Infeksi jamur pada kulit 19. Penyakit kulit akibat infeksi parasit 20. Dermatosis eritroskuamosa 21. Kelainan pada kelenjar sebasea. Apokrin, dan ekrin 22. Kelainan pigmentasi kulit 23. Tumor kulit Bagian V: Penyakit dan kelainan pada kelamin 24. Infeksi virus pada kelamin 25. Infeksi bakteri pada kelamin 26. Infeksi jamur pada kelamin 27. Infeksi protozoa pada kelamin 28. Erup obat alergik Kata kunci: dermatologi, venereologi
Elektroterapi ditulis untuk profesional fisioterapi. Adapun materi yang dibahas sebagai berikut: 1. Apa itu elektroterapi 2. Riwayat elektroterapi 3. Arus stimulasi otot & saraf 4. Elektroterapi diagnostik 5. apiTermote 6. Ultrasound terapeutik 7. Krioterapi 8. Fototerapi 9. Kewaspadaan keamanan elektroterapi 10. Pengembalian keputusan klinis dalam elektroterapi 11. Biofeedback Kata kunci: elektroterapi