INTEGRATED LIBRARY

Universitas Diponegoro

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Ditapis dengan

  • Tahun Penerbitan
    1 99819 931 9941 99819 931 9941 998 — 19 931 9941 9984 984 4979 966 99614 949 49519 931 994
  • Lokasi
    Lihat Lebih Banyak
Ditemukan 10000 dari pencarian Anda melalui kata kunci: author="Romie Priyastama"
Hal. Awal Sebelumnya 46 47 48 49 50 Berikutnya Hal. Akhir
cover
Hubungan Mean Platelet Volume dan rasio neutrofil limfosit dengan Vascular Cell Adhesion Molecule-1 pada pasien stroke non hemoragik
By Dolly ; Purwanto AP ; I Edward K. S. L
-- Semarang : FK Undip, 2019

Pendahuluan: Mean platelat volume merupakan indeks untuk menilai ukuran dan aktivitas trombosit. Trombosit besar mengandung lebih banyak granula dan memproduksi lebih banyak tromboksan A2 yang berperan terbentuknya trombus penyebab sumbatan aliran darah di otak dan berakibat lanjut pada kerusakan otak. Rasio Neutrofil Limfosit mempunyai peranan respon mediasi penting terhadap penyakit serebrovaskular. Vascular cell adhesion molecule-1 berperan dalam transduksi sinyal leukosit-endotel dalam perkembangan aterosklerosis dan digunakan sebagai petanda diagnostik stroke non hemoragik akut. Tujuan: Membuktikan hubungan petanda inflamasi akut dengan biomolekuler stroke non hemoragik. Metode: Pendekatan cross sectional pada 44 pasien penderita stroke non hemoragik di RS Tugurejo yang didiagnosis dengan CT-scan kepala non contrast bulan Januari-Mei 2019. Pemeriksaan MPV dan RNL mengunakan Sysmex XN-1000 dengan metode optikal dan nilai RNL didapatkan setelah dihitung secara manual. VCAM-1 diperiksa dengan metode ELISA. Uji hubungan antar variabel penelitian mengunakan korelasi Pearson dan Spearman’s. Hasil: Analisis hubungan antara MPV dan VCAM-1 yaitu r=0,201, p=0,190, sedangkan hubungan antara RNL dan VCAM-1 r=0,197 dan p=0,200. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara MPV maupun RNL dengan VCAM-1 secara statistik, tetapi terjadi peningkatan MPV, RNL dan VCAM-1 lebih dari 48 jam onset SNH Kata kunci: MPV, RNL, VCAM-1, Stroke non hemoragik.

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan antara Osteopontin dengan rasio Ca:Mg dan Nilai Ca X P : Studi pada penderita penyakit ginjal tahap akhir
By Muh. Agus Barliyan ; Indranila Kustarini S ; Muji Rahayu
-- Semarang : FK Undip, 2019

Pendahuluan: Penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) dapat mempengaruhi metabolisme mineral, seperti kalsium, magnesium dan fosfat. Osteopontin yang dikeluarkan oleh ginjal berfungsi menghambat kalsifikasi vaskuler. Pemeriksaan rasio Ca:Mg dan nilai Ca x P pada PGTA untuk melihat komplikasi kearah kalsifikasi pembuluh darah dan dianggap lebih baik daripada pemeriksaan tunggal. Tujuan: Menganalisis hubungan kadar Osteopontin dengan rasio Ca:Mg dan nilai Ca x P pada pasien PGTA. Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan belah lintang dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 melibatkan 30 pasien PGTA saat melakukan hemodialisis RS Permata Medika Semarang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kadar kalsium, magnesium dan fosfat diukur menggunakan alat K lite cornley dengan metode ion selective electrode (ISE) dan rasio Ca:Mg dan Ca x P dihitung manual. Pemeriksaan kadar osteopontin menggunakan metode ELISA. Analisis statistik menggunakan uji Spearman dengan p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbedaan petanda inflamasi dan stres oksidatif pada derajat keparahan stroke iskemik
By Benyamin Massang ; Indranila Kustarini S ; Meita Hendrianingtyas
-- Semarang : FK Undip, 2019

Latar belakang : Stroke iskemik merupakan aterosklerosis yang menjadi plak ateroma, kemudian ruptur, menyebabkan emboli, oklusi pembuluh darah dan kematian sel neuron parenkim otak. Inflamasi setelah gangguan aliran darah ke otak menyebabkan edema, nekrosis dan infark jaringan. Petanda inflamasi yang terlibat dalam stroke iskemik diantaranya adalah prokalsitonin dan interleukin 6. Stres oksidatif dengan molekul utama nitric oxide (NO) memegang peranan penting dalam patofisiologi stroke iskemik. National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) merupakan instrumen pengukuran derajat keparahan stroke. NIHSS mengukur defisit neurologis, memfasilitasi komunikasi pasien dengan tenaga medis, mengevaluasi dan menentukan perawatan, prognosis, komplikasi serta intervensi yang diperlukan. Tujuan : Membuktikan adanya perbedaan petanda inflamasi dan stres oksidatif pada derajat keparahan stroke iskemik. Material dan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan uji beda. Sebanyak 80 sampel dibagi 2 kelompok yaitu kelompok 1 dengan skor NIHSS ringan-sedang dan kelompok 2 dengan skor NIHSS berat-sangat berat. Kadar PCT diperiksa dengan metode sandwich-CLIA, IL-6 dengan metode ELISA dan NO dengan metode kolorimetrik. Uji beda menggunakan Mann Whitney. Hasil Penelitian : Didapatkan kadar PCT pada kelompok 2 lebih tinggi dibandingkan kelompok 1 [median 5147,3 dan 4057,2 (pg/ml), p=0,013], kadar IL-6 lebih tinggi pada kelompok 2 dibandingkan kelompok 1 [median 26 dan 18,55 (pg/ml), p=0,035] dan kadar NO lebih tinggi pada kelompok 2 dibandingkan kelompok 1 [median 31,05 dan 18,85 (μmol/L), p=0,012] dengan nilai p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan Soluble Vascular Cell Adhesion Molecule-1 dengan asam urat dan magnesium pada pasien Chronic Kidney Diseases
By Ade Delpita ; Indranila Kustarini S ; Herniah Asti Wulanjani
-- Semarang : FK Undip, 2019

Latar belakang: Kondisi Chronic kidney disease (CKD) dapat terjadi proses inflamasi dan aterosklerosis akan melibatkan marker inflamasi, disfungsi endotel sVCAM-1, asam urat (AU) dan peran elektrolit magnesium berhubungan dengan patofisiologi CKD. Soluble vascular cell adhesion molecule-1 (sVCAM-1) merupakan biomolekuler marker inflamasi dan disfungsi endotel, AU sebagai marker inflamasi dan magnesium berperan dalam metabolisme elektrolit ginjal. Tujuan: Membuktikan hubungan antara sVCAM-1 dengan kadar asam urat (AU) dan magnesium (Mg) pada pasien CKD. Metoda Penelitian: Penelitian belah lintang dilakukan pada 33 penderita CKD belum pernah hemodialisis, sampel diambil selama bulan Maret - Juni 2019. Nilai LFG dihitung menggunakan rumus Cockcroft-Gault. Kadar sVCAM-1 diperiksa menggunakan metode ELISA. Kadar asam urat diperiksa dengan metode fotometrik enzimatik dan magnesium diperiksa dengan kolorimetrik Xylidil blue menggunakan alat ADVIA. Uji hubungan menggunakan uji Pearson untuk data normal dan Spearman’s untuk data tidak normal. Hasil: Nilai LFG pada penelitan ini 46,48 ± 11,44 ml/min/1,73m2. Median kadar VCAM-1 adalah 715 (564 – 991) ng/dL. Median untuk kadar asam urat adalah 9,2 (7,8 – 15,2) mg/dL. Hubungan sVCAM-1 dengan kadar asam urat serum didapatkan korelasi dengan r = 0,488 dan p = 0,004. Terdapat hubungan sVCAM-1 dengan kadar magnesium serum dengan r = -0,442; p = 0,010. Simpulan: Terdapat hubungan positif sedang antara sVCAM-1 dengan asam urat serum, terdapat hubungan negatif sedang antara sVCAM-1 dengan magnesium serum. Kata kunci : CKD, LFG, sVCAM-1, asam urat, magnesium.

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan antara ekspresi Ki-67 dengan index mitosis dan ukuran tumor pada gastrointestinal tumor (GIST) di RSUP Dr. Kariadi Semarang
By Sofa Primatir ; siti a ; Devia Eka Listiana
-- Semarang : FK Undip, 2019

Latar belakang : Gastrointestinal stromal tumor (GIST) merupakan tumor mesenkimal tersering di saluran pencernaan yang berasal dari intestinal cells of Cajal yang terdapat pada lapisan muskularis traktus gastrointestinal, yang berfungsi sebagai pacemaker cell dalam mengatur motilitas intestinal. Dari hasil penelitian di masyarakat Islandia dan Swedia menunjukkan insidensi GIST sebesar 11 hingga 14,5% di antara 100.000 penduduk pertahun. Dari literature World Health Organitation (WHO) membagi GIST ke dalam beberapa tingkat agresifitas berdasarkan ukuran tumor GIST dan jumlah mitosis yang ditemukan. Beberapa jurnal penelitian mengatakan bahwa pemeriksaan imunohistokimia Ki-67 dapat mengukur tingkat proliferasi sel tumor, termasuk GIST. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara ekspresi Ki-67 dengan index mitosis dan ukuran tumor untuk memprediksi prognosis dan agresifitas keganasan pada pasien GIST di RSUP dr. Kariadi Semarang. Metode: Terdapat 23 sampel kasus GIST selama Januari 2016 hingga Desember 2018 di RSUP dr. Kariadi Semarang yang terkonfirmasi CD117 positif dan rekam medis tentang ukuran tumor, kemudian dilakukan pengecatan hematoxylin-eosin untuk menghitung jumlah mitosis dan dilanjutkan ke pemeriksaan imunohistokimia KI67. Perbedaan setiap variabel akan dianalisa secara statistik dengan metode chi-square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara ekspresi Ki-67 dengan index mitosis (p0,1). Artinya semakin tinggi nilai ekspresi Ki- 67 maka semakin tinggi index mitosis dalam GIST. Hal yang sama juga berarti meningkatnya index KI67 meningkatkan risiko agresivitas dan makin buruk prognosis GIST. Kesimpulan : Terdapat hubungan signifikan antara ekspresi Ki-67 dengan index mitosis dan hubungan yang tidak signifikan antara ekspresi Ki-67 dengan ukuran tumor. Kata kunci: Gastrointestinal Stromal Tumor, GIST, KI67, Mitosis, Ukuran Tumor

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh paparan pestisida terhadap kejadian lekemia akut pada anak melalui pengukuran Trans-Trans Muconic Acid dalam urin
By Sriwaty Aras ; Yetty Movieta Nency ; Anindita
-- Semarang : FK Undip, 2019

Pendahuluan: Pestisida, suatu bahan kimia yang banyak di gunakan dalam pengendalian hama pertanian,diketahui sebagai agen karsinogenik. Paparan pestisida dapat dipantau dengan mengukur kadar metabolit trans-trans muconic acid (tt-MA) dalam urin dan kadar kolinesterase dalam darah. Trans-trans muconic acid (tt-MA) merupakan suatu metabolit non fenol yang di ekskresikan melalui urin. Pemeriksaan tt-MA direkomendasikan sebagai biomarker paparan pestisida. Tujuan: Menganalisis hubungan paparan pestisida melalui pengukuran kadar tt-MA urin terhadap kejadian lekemia akut pada anak di RSUP Kariadi. Metode: Suatu studi kasus kontrol yang dilakukan di RSUP Kariadi antara Januari-Desember 2018. Pasien lekemia rawat inap diikutkan dalam penelitian. Data paparan pestisida diperoleh dari skoring kuesioner yang menilai pekerjaan orang tua dan tempat tinggal (berisiko terpajan dan tidak), serta lama dan intensitas paparan pestisida. Kadar tt-MA urin diukur dengan Liquid Chromatography Mass Spectrophotometry (LCMS). Analisis data menggunakan uji Kai Kuadrat dan uji Fisher's Exact sebagai alternatif. Hasil: Pada penelitian ini usia rata-rata adalah 9,50 tahun pada kelompok kontrol, dan 6,96 tahun pada kelompok kasus. Pada kelompok kontrol, rerata kadar tt-MA urin 180,38 (SD ±152,06) mg/l dan pada kasus sebesar 443,44 (SD ± 338,18) mg/l yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peningkatan kadar tt-MA dalam urin dengan kejadian lekemia pada anak (OR 0,593; IK 95% 1,667- 80,406; p= 0,001). Namun tidak terdapat hubungan bermakna antara variabel-variabel yang menunjukkan paparan pestisida yaitu pekerjaan orang tua (OR 0,71; IK 95% 0,209-8,841; p= 0,749), tempat tinggal (OR 0,678; IK 95% 0,192-7,230; p=0,860), usia (OR 0,682; IK 95% 0,467-14,05; p=0,279), serta lama dan intensitas paparan (p=0,313) dengan kejadian lekemia akut anak. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara paparan pestisida terhadap kejadian lekemia anak. Namun, terdapat hubungan bermakna antara peningkatan kadar tt-MA dalam urin terhadap kejadian lekemia akut pada anak. .Kata Kunci : pestisida, trans-trans muconic acid, tt-MA, lekemia akut

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh pelatihan terhadap kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik pada anak
By Merry Lia Desvina ; MMDEAH Hapsari ; Helmia Farida
-- Semarang : FK Undip, 2019

Latar Belakang: Penggunaan antibiotik yang tidak bijak masih cukup tinggi dan dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik serta menjadi problem dunia yang mengkhawatirkan. Penggunaan antibiotik yang tidak bijak ini harus diperbaiki, antara lain dengan melakukan pelatihan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) pada dokter di rumah sakit. Tujuan: Mengevaluasi efektifitas pelatihan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba terhadap kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien anak yang dirawat di dua Rumah Sakit di Jawa tengah.
 Metode : Penelitian ini merupakan studi two groups pre and post quasi experimental. Kualitas penggunaan antibiotik diukur dengan metode vd Meer-Gyssens (2001). Kuantitas penggunaan antibiotik diukur dengan DDD/100 pasien hari. Pelatihan dokter spesialis anak dilakukan hanya di RS A dengan menggunakan metode ceramah dan skill station, adapun di RS B tidak dilakukan pelatihan (sebagai kontrol). Perbedaan kualitas penggunaan antibiotik dianalisis menggunakan uji Chi-square. Perbedaan kuantitas penggunaan antibiotik diuji dengan t test atau Mann-Whitney. Hasil : Penggunaan antibiotik dengan kualitas bijak pada RS Adan B berturut-turut sebanyak 6.7% dan 13.6% di awal masa pengamatan (p=0.55), dan menjadi 28.9% dan 23.6 di akhir masa pengamatan (p=0.39). DDD/100 pasien-hari total antibiotik di RS A dan B berturut-turut 0.28 dan 0.58 di awal pengamatan (p=0.149); dan berubah menjadi 0.36 dan 0.26 di akhir masa pengamatan (p= 0.26). DDD/100 pasien-hari untuk sefotaksim di RS A berkurang secara bermakna dari 0.12 menjadi 0.07 (p=0.03). Kesimpulan: Kualitas dan kuantitas penggunaan antibiotik pada RS yang diberi pelatihan dan RS yang dilakukan pengamatan tidak berbeda bermakna. Kata Kunci: Kualitas, kuantitas penggunaan antibiotik, anak, PPRA

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Faktor risiko asma pada anak usia 13-14 tahun di Kota Semarang
By J Harwastyo Handito ; Dwi Wastoro Dadiyanto ; MS Anam
-- Semarang : FK Undip, 2019

Latar belakang : Asma adalah penyakit kronik yang sering ditemukan pada anak dan prevalensinya meningkat pada anak dan dewasa dalam dua dekade terakhir. Tujuan penelitian : Mengetahui prevalensi dan faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian asma pada anak usia 13-14 tahun. Metode : Penelitian dilakukan menggunakan metode cross sectional. Subyek penelitian didapatkan secara cluster sampling di Kota Semarang yang dibagi menjadi 5 subarea. Data diperoleh menggunakan kuesioner ISAAC. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan chi square test. Hasil : Faktor risiko terhadap kejadian asma adalah riwayat atopi orang tua (p=0,001 OR 13,4 95% CI=6,96-25,99), riwayat atopi anak (p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh suplementasi zinc terhadap HOMA-IR pada anak obesitas
By Tantri Erika ; Wistiani
-- Semarang : FK Undip, 2019

Latar belakang: Penelitian terbaru menganggap obesitas sebagai penyakit tidak menular yang menjadi faktor resiko terjadinya penyakit diabetes melitus (DM) tipe 2. Resistensi insulin yang ditunjukkan dengan HOMA IR merupakan dasar etiologi DM tipe 2 pada obesitas. Pada penelitian orang dewasa obes, Zinc berperan menurunkan resistensi insulin, konsentrasi insulin, dan kadar gula darah puasa. Tujuan penelitian: Mengetahui dampak suplementasi zinc terhadap kadar gula darah puasa (GDP), insulin dan HOMA-IR pada anak obesitas. Desain penelitian: Penelitian double blind randomized clinical trial. Dilakukan selama 12 minggu pada 2018 di Semarang dengan subyek merupakan 39 anak obes usia 6-13 tahun, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menilai GDP, insulin dan HOMA-IR sebelum dan setelah suplementasi zinc. Subyek terbagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan, kelompok kontrol mendapatkan suplementasi zinc 5mg/hari, sedangkan kelompok perlakuan 20mg/hari, suplementasi diberikan selama 12 minggu. Analisis statistik karakteristik umum menggunakan uji t berpasangan dan Wilcoxon. Uji t tak berpasangan dan Mann whitney dilakukan untuk mengetahui selisih kadar insulin dan HOMA-IR pada masing-masing kelompok. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna penurunan kadar insulin serum antara kelompok kontrol dibandingkan kelompok perlakuan (p=0,048), sedangkan untuk kadar GDP (p=0,615) dan HOMA-IR (p=0,067) tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Kesimpulan: Suplementasi zinc pada anak dengan obseitas memberikan dampak terhadap penurunan kadar insulin, namun tidak demikian terhadap GDP dan HOMA IR. Kata kunci: obesitas, zinc, insulin, HOMA-IR.

Ketersediaan0
Eksemplar tidak tersedia
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh suplementasi zinc terhadap HOMA-IR pada anak obesitas
By Tantri Erika ; Wistiani
-- Semarang : FK Undip, 2019

Latar belakang: Penelitian terbaru menganggap obesitas sebagai penyakit tidak menular yang menjadi faktor resiko terjadinya penyakit diabetes melitus (DM) tipe 2. Resistensi insulin yang ditunjukkan dengan HOMA IR merupakan dasar etiologi DM tipe 2 pada obesitas. Pada penelitian orang dewasa obes, Zinc berperan menurunkan resistensi insulin, konsentrasi insulin, dan kadar gula darah puasa. Tujuan penelitian: Mengetahui dampak suplementasi zinc terhadap kadar gula darah puasa (GDP), insulin dan HOMA-IR pada anak obesitas. Desain penelitian: Penelitian double blind randomized clinical trial. Dilakukan selama 12 minggu pada 2018 di Semarang dengan subyek merupakan 39 anak obes usia 6-13 tahun, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini menilai GDP, insulin dan HOMA-IR sebelum dan setelah suplementasi zinc. Subyek terbagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan, kelompok kontrol mendapatkan suplementasi zinc 5mg/hari, sedangkan kelompok perlakuan 20mg/hari, suplementasi diberikan selama 12 minggu. Analisis statistik karakteristik umum menggunakan uji t berpasangan dan Wilcoxon. Uji t tak berpasangan dan Mann whitney dilakukan untuk mengetahui selisih kadar insulin dan HOMA-IR pada masing-masing kelompok. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna penurunan kadar insulin serum antara kelompok kontrol dibandingkan kelompok perlakuan (p=0,048), sedangkan untuk kadar GDP (p=0,615) dan HOMA-IR (p=0,067) tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Kesimpulan: Suplementasi zinc pada anak dengan obseitas memberikan dampak terhadap penurunan kadar insulin, namun tidak demikian terhadap GDP dan HOMA IR. Kata kunci: obesitas, zinc, insulin, HOMA-IR.

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
Hal. Awal Sebelumnya 46 47 48 49 50 Berikutnya Hal. Akhir
INTEGRATED LIBRARY
Universitas Diponegoro
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?