Pendahuluan : Penyimpangan pertumbuhan linier menyebabkan anak memiliki perawakan pendek yang dapat menyebabkan perubahan sistem kardiovaskuler yaitu aterosklerosis di kemudian hari. Proses aterosklerosis sudah dapat terjadi sejak masa kanak-kanan oreoubertas yang asimptomatik hingga dewasa. Tujuan : Penelitian ini menilai pengaruh tipe perawakan terhadap ketebalan intima media (KIMA) dan gelombang spektral Doppler terhadap arteri karotis pada anak usia 9 sampai 11 tahun. Metode : Penelitian analitik observasional belah lintang terhadap subyek 72 anak usia 9 sampai 11 tahun (36 perawakan pendek dan 36 perawakan normal) di kabupaten Brebes menggunakan ultrasonografi frekuensi tinggi. Analisis kedua kelompok menggunakan uji t-independent dan nonparametric Mann Whitney. Hasil : Pemeriksaan dilakukan pada arteri karotis komunis kanan dan kirir pada anak perawakan pendek dan normal. Terdapat perbedaan bermakna KIMA kanan (p=0,0001), dan kiri (p=0,0001), peak systolic velocity (PSV) kiri (p=001), end diastolic velocity (EDV) kanan (p=0,001), resistance index (RI) kiri (p=0,019) dan pulsatility index (PI) kiri (p=0,028). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada PSV kanan (p=0,053), EDV kiri (p=0,344), RI kanan (p=0,066) dan PI kanan (p=0,727). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara KIMA dan gelombang spektral Doppler (p>0,005). Simpulan : Terdapat pengaruh tipe perawakan terhadap KIMA dan gelombang spektral doppler arteri karotis komunis pada anak usia 9-11 tahun. Kata kunci : perawakan pendek, perawakan normal, KIMA, PSV, EDV, RI, PI