Buku ini sebagai panduan dalam proses pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Radiologi FK Undip. Adapun Materi yang dibahas: Adapun materi yang dipaparkan adalah: 1. Angiografi istilah umum yang menggambarkan pemeriksaan radiologi struktur vaskular di dalam tubuh setelah diberi media kontras. Digunakan untuk mengidentifikasi anatomi atau proses patologis pembuluh darah. 2. Arteriografi ekstermitas inferior, salahsatu tindakan untuk mendiagnosis penyakit vaskular primer, mendiagnosis dan lokalisasi terhadap tumor vaskular kecil, mengetahui anatomi vaskular preoperatif, mendiagnosis dan pengobatan komplikasi vaskular penyakit atau pembedahan, dan prosedur endo - vaskular. 3. Arteriografi serebral adalah prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi beberapa jenis kelainan yang mempengaruhi pembuluh darah pada leher dan otak. 4. Arteriografi abdomen Pemeriksaan aortografi abdominalis adalah pemeriksaan pada aorta abdomen dengan menggunakan bahan kontras media. 5. Angioplasti dan stenting Angioplasti merupakan tindakan intervensi endovascular dan bertujuan untuk revaskularisasi. Tindakan revaskularisasi dapat dilakukan dengan intervensi endovascular maupun pembedahan bypass. 6. Embolisasi Terapi embolisasi didefinisikan sebagai oklusi buatan pada satu atau beberapa pembuluh darah dengan memasukkan suatu material kedalam lumen arteri yang menyebabkan trombosis sementara maupun permanen pada aliran darah. 7. Biopsi dengan panduan imajing Biopsi merupakan pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium. 8. Transarterial chemoembolization (TACE) TACE adalah prosedur invasif minimal dilakukan radiologi intervensi untuk membatasi pembuluh darah yang mensuplai ke tumor. 9. Percutaneus transhepatic biliary drainage (PTBD) PTBD merupakan tindakan yang dilakukan dengan fluroskopi maupun kombinasi antara ultrasonografi dan fluroskopi untuk menangani obstruksi benigna maupun maligna serta percutaneous cholecystos- tomy.
Modul ini membantu peserta didik (remaja) untuk memahami konsep dan aplikas kesehatan reproduksi remaja. Adapun materi yang dibahas dalam buku ini, adalah: I. Seksualitas A. Seksualitas adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap, perilaku dan orientasi seksual. Seksual berasal dari kata seks, yang memiliki arti: 1. Jenis kelamin, keadaan biologis manusia yang mebedakan lai-laki dan perempuan. 2. Reproduksi Seksual, fungsi reprodksi / menghasilan keturunan 3. Organ reproduksi, organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ bagian luar dan bagian dalam. 4. Rangsangan atau Gairah Seksual, rangsangan seksual dapat disebabkan perasaan tertarik sekali pada seseorang sehingga terasa ada getaran aneh yang muncul dalam tubuh. 5. Hbungan Seks, hubungan seks (HUS) terjadi bila dua individu saling merasa terangsang satu sama lain. 6. Orientasi seksual (sexual orientation) adalah kecenderungan seseorang mencari pasangan seksualnya berdasarkan jenis kelamin. B. Pubertas Pubertas adalah masa dimana seseorang mengalami perubahan struktur tubuh dai anak-ank menjadi dewasa. C. Menstruasi Proses peluruhan lapisa dalam / endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. D.Proses Reproduksi Kehamilan terjadi bila sel telur bertemu dengan sperma. II. Kesehatan Reproduksi Merupakan suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan organ. III. Pelecehan Seksual Segala bentuk perilaku yang mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimulan reaksi negatif seperti malu, marah, benci, tersingung. IV. Masalah pada Reproduksi V. Kehamilan Tidak Diinginkan VI. HIV/AIDS Modul ini juga memfasilitasi peserta didik untuk menjadi pembelajar bagi teman sebaya (peer learner) sehingga dapat membantu remaja lain untuk meningkatkan pemahaman, penguasaan konsep dan aplikasi kesehatan reproduksi remaja.
Masa nifas merupakan masa setelah melahirkan sampai dengan 42 hari (6 minggu) setelah melahirkan. Masa ini merupakan masa awal peran sebagai orang tua yang menentukan perkembangan anak. Pada periode nifas perempuan mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian yang menentukan kesehatan. Adapun materi yang dibahas adalah: 1.Tugas dan Peran Ibu Nifas A. Menyusui Masalah yang sering muncul pada saat menyusui: 1. Payudara bengkak 2. Lecet pada putting susu 3. Bayi bingung putting 4. Bendungan ASI B. Melakukan perawatan bayi 2. Perubahan Normal Ibu Nifas a. Keluar ASI b. Perut c. Kandung Kemih d. Pencernaan e. Darah Nifas f. Luka perineum g. Tungkai h. Kondidi psikologis ibu nifas 3. Panduan Self Care Ibu Nifas a. Mobilisasi b. Buang Air Kecil c. Buang Air Besar d. Diit e. Menyusui f. Mengamati darah nifas g. Melakukan perawatan daerah kemaluan h. Membuat kondisi psikologis diri senantiasa senang i.Melakukan perawatan luka j. Melakukan kontrol seminggu sekali Ibu nifas dengan melakukan perawatan diri dapat menjalani masa nifasnya dengan bahagia, sehingga dapat menyusui bayinya, merawat dirinya dan merawat bayinya sehingga tidak ada komplikasi yang dihadapi selama masa nifas. Pedoman Self Care Ibu Nifas dibahas dalam bagian demi bagian, adapun materi yang dibahas adalah peran dan tugas ibu menyusui, perubahan normal ibu nifas, panduan perawatan mandiri ibu nifas.
Buku ini merupakan kumpulan hasil penelitian mengenai penggunaan biji kurma dalam meningkatkan status antioksidan tubuh. Adapun materi yang dipaparkan dalam buku ini, adalah: BAB 1. Pendahuluan BAB 2. Mekanisme pembentukan radikal bebas A. Sintesis Radikal Bebas B. Kerusakan Akibat Radikal Bebas C. Antioksidan D. Hubungan radika bebas dan penyaki BAB 3. Bji kurma A. Komponen Biji Kurma B. Peran Antioksidan Biji Kurma C. Mekanisme Kerja Biji Kurma BAB 4. Efek seduhan biji kurma terhadap produk radikal bebas (MDA) A. Pembentukan MDA B. Seduhan biji kurma dan MDA BAB 5. Efek seduhan biji kurma terhadap peningkatan enzim antioksidan A. Enzim Antioksidan B Seduhan Biji Kurma dan Enzim Superoksid Dismutase C. Sduhan Biji Kurma dan Enzim Glutation Peroksidase BAB 6. Efek Seduhan Biji Kurma Terhadap Vitamin E A. Peran Vitamin E B. Seduhan biji kurma dan vitamin E BAB 7. Cara membuat seduhan biji kurma A. Persiapan B. Pembuatan C. Penyajian BAB 8. Peran antioksidan biji kurma dalam berbagai kasus A. Peran antioksidan biji kurma pada sperma B. Peran antioksidan biji kurma pada regulasi gula darah dan keamanannya terhadap hepar dan ginjal serta sekresi insulin C. Peran antioksidan biji kurma dalam mengurangi proliferasi sel kanker pancreas, kerusakan DNA dan pelepasan zat besi akibat superoksid pada ferritin D.Pengarh ekstrak biji kurma terhadap perlindungan otak pada tikus jantan dengan iskemia cerebral
Buku ini membahas jaringan dasar yang diperlukan untuk memahami jaringan dalam tubuh. Adapun tema yang dibahas dalam buku ini, adalah: BAB 1 Pendahuluan Unsur apakah yang membentuk jaringan Jaringan Dasar Jaringan Dalam Organ Rangkuman BAB 2 Metode Pengkajian Jaringan BAB 3 Epitel Permukaan BAB 4 Epitel Kelenjar dan Kelenjar BAB 5 Jaringan Pengikat Biasa BAB 6 Kartilago BAB 7 Jaringan Tulang BAB 8 Sel-Sel Darah BAB 9 Jaringan Mieloid dan Jaringan Limfoid BAB 10 Jaringan Otot BAB 11 Jaringan Saraf Berdasarkan struktur dan fungsi jaringan dalam tubuh, digolongkan 4 jenis jaringan dasar. Pengetahuan jaringan yang dibangun dalam setiap organ dalam tubuh, merupakan pembahasan kajian struktur tubuh yang memerlukan pengamatan dengan alat pembesar, baik mikroskop cahaya ataupun mikroskop elektron.
Buku ini membahas pemeriksaan orthopedi pada bayi baru lahir sebagai upaya mengatasi masalah keterlambatan deteksi dan penanganan melalui pendidikan. Adapun materi yang dibahas pada buku ini : BAB 1 Pendahuluan BAB 2 Pemeriksaan Bayi Baru Lahir BAB 3 Kelainan Leher BAB 4 Kelainan Bahu dan Ekstimitas Atas BAB 5 Kelainan Panggul dan Ekstremitas Bawah BAB 6 Kelainan Bawaan Punggung BAB 7 Kelainan Bawaan Sistemik Deteksi dini kelainan kongenital dapat dilakukan sebelum bayi lahir atau disebut antenatal diagnosis. Pemeriksaan iagnosis posnatal dapat dilakukan segera pada bayi baru lahir. Penyebab kelainan kongenital adalah genetik, lingkungan atau kombinasi keduanya yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Kelainan genetik merupakan kelainan yang diturunkan dari orangtuanya atau nenek moyangnya kepada anak keturunannya.
Buku ini disusun dengan tujuan untuk membrikan kemudahan dalam mempelajari sindrom koroner akut dan dapat digunakan sebagai panduan, dapun materi yang dibahas : Epidemiologi Patofisiologi Klasifikasi Diagnosis Sindrom Koroner Akut Tatalaksana Farmakologis Iskemia pada Sindrom Koroner Akut Peran Antitrombotik pada Sindrom Koroner Akut Peran Fibrinolitik pada Sindrom Koroner Akut Tatalaksana Intervensi Koroner Perkutan pada SKA Peran ACE Inhibitor pada SKA Peran Penyekat Beta pada SKA Peran Statin pada Sindrom Koroner Akut Tatalaksana Sindrom Koroner Akut pada Pasien Diabetes Tatalaksana Sindrom Koroner Akut pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis Tatalaksana Sindrom Koroner Akut pada Usia Lanjut Peran Rehabilitasi Jantung pada Sindrom Koroner Akut Prognosis pada SKA Tujuan dari buku ini adalah memberikan kemudahan dalam mempelajari sindrom koroner akut serta dapat digunakan pula sebagai buku panduan
Buku ini membahas mengenai peristilahan (terminologi) dermatologi, selanjutnya buku ini membantu mendiagnosis penyakit atau kondisi kulit. Adapun materi yang dibahas : Bab 1 Diagnosis banding 1.1 Pendahuluan 1.2 Berdasarkan gejala 1.3 Berdasarkan morfologi 1.4 Berdasarkan bagian tubuh Bab 2 Infeksi 2.1 Bakteri 2.2 Jamur 2.3 Virus 2.4 Artropoda Bab 3 Ruam inflamatorik 3.1 Akne 3.2 Pemfigoid bulosa 3.3 Chilblains 3.4 Lupus eritematosus kutis 3.5 Erupsi Obat 3.6 Eksim/dermatitis 3.7 Eritema multiforme 3.8 Eritroderma 3.9 Granuloma anulare 3.1'0 Hidradenitis supurativa 3.11 Liken planus 3.12 Liken sklerosus 3.13 Ulkus mulut 3.14 Panikulitis 3.15 Dermatitis periofisium 3.16 Fotosensitivitas 3.17 Polymorphic light eruption 3.18 Pruritus vulva 3.19 Psoriasis 3.2'0 Rosasea 3.21 Dermatosis akantolitik 3.22 Urtikaria 3.23 Vaskulitis: kulit Bab 4 Penyakit non inflamatorik 4.1 Alopesia areata 4.2 Kulit kering 4.3 Rambut berlebih 4.4 Kerontokan rambut 4.5 Hiperhidrosis 4.6 Keratosis pilaris 4.7 Melasma 4.8 Gapigmentasingguan 4.9 Pigmentasi pasca-inflamasi 4.1'0 Vitiligo Bab 5 Lesi kulit 5.1 Keilitis aktinik 5.2 Keratosis aktinik 5.3 Kulit Menua 5.4 Kasinoma sel basal 5.5 Kista 5.6 Dermatofibroma 5.7 Karsinoma sel skuamosa intraepidermis 5.8 Lentigo 5.9 Melanoma 5.1'0 Tahi lalat 5.11 Keratosis seboroik 5.12 Karsinoma sel skuamosa-kulit 5.13 Lesi vaskular Bab 6 Pemeriksaan penunjang dan pengobatan 6.1 Pemeriksaan penunnjang dermatologis:umum 6.2 Biopsi kulit 6.3 Membaca laporan dermatopatologi 6.4 Terapi: pendahuluan 6.5 Sediaan topikal 6.6 Emolien dan pelembap 6.7 Steroid topikal 6.8 Obat topikal lain 6.9 Tetrasiklin 6.1'0 Steroid sistemik 6.11 Obat oral Lainnya 6.12 Memantau metotreksat, azatioprin, siklosporin 6.13 Isotretinoin 6.14 Terapi fisik 6.15 Peran bedah dalam penyakit kulit
Buku ini berisi pendekatan anamnesi dan pemeriksaan klinis pasien, prosedur pemeriksaan penunjang diagnostik dan terapi, serta penjelasan yang perlu terkait kelainan pada gastrointestinal. Adapun materi yang dibahas adalah: Bagian I Pendahuluan Bab 1 Pendekatan klinis Bagian II Esofagus Bab 2 Anatomi dan Fisiologi Esofagus Bab 3 Keluhan pada Kelainan Esofagus Bab 4 Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Bab 5 Kelainan Motilitas Esofagus Bab 6 Esofagitis Bab 7 Kelainan Struktur Esofagus Bab 8 Tumor Esofagus Bagian III Lambung Bab 9 Anatomi dan Fisiologi Lambung Bab 10 Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Bab 11 Mual dan Muntah Bab 12 Functional (Non-ulcer) Dyspepsia Bab 13 Ulkus Peptikum Bab 14 Gastritis Bab 15 Infeksi Helicobacter Pylori Bab 16 Kanker lambung Bagian IV Usus Halus Bab 17 Anatomi dan Fisiologi Usus Halus Bab 18 Diare Akut Bab 19 Diare Kronik Bab 20 Kelainan Absorpsi (Malabsorpsi) Bab 21 Penyakit Seliak Bab 22 Tropical Sprue Bab 23 Defisiensi Laktase Bab 24 Malabsorpsi Pasca-gastrektomi Bagian V Usus Besar Bab 25 Anatomi dan Fisiologi Usus Besar Bab 26 Pemeriksaan Diagnostik Usus Besar Bab 27 Konstipasi Bab 28 Irritable Bowel Syndrome (IBS) Bab 29 Divertikula Usus Besar Bab 30 Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease/IBD) Bab 31 Neoplasma Usus Besar Bab 32 Kelainan Anorektal Bagian VI Nyeri Abdomen Akut Bab 33 Apendistis Akut Bab 34 Peritonitis Akut Bab 35 Obstruksi Usus Akut Bagian VII Liver Bab 36 Anatomi dan Fisiologi Liver Bab 37 Ikterus dan Metabolisme Bilirubin Bab 38 Hepatitis Virus Akut Bab 39 Hepatitis B Virus Kronik Bab 40 Hepatitis C Virus Kronik Bab 41 Sirosis Hati Bab 42 Sindrom Hepatorenal Bagian VIII Kandung Empedu dan Saluran Bilier Bab 43 Anatomi dan Fisiologi Bab 44 Kolelitasis Bab 45 Kolesistitis Akut dan Kronik Bagian IX Pankreas Bab 46 Pankreatitis Akut Bab 47 Pankreatitis Kronik