Buku ini memberikan wawasan mengenai patofisiologi osteoporosis yang berkaitan dengan peranan atom mineral dalam perkembangan struktur tulang dan perkembangan penyakit. Materi yang disajikan adalah aspek-aspek biologi molekuler dan biofisika tentang patofisiologi osteoporosis, hierarki atom mineral dalam perkembangan fungsi tulang, serta perkembangan terbaruaplikasi nanohidroksiapatit.
Buku ini mengulas tentang, 5 rahasia dalam menanggulangi penyakit kardiovaskular dengan cara memahami, mencegah, mengenali, menanggulangi serta merahabilitasi penyakit kardiovaskuler. Adapun topik yang sajikan mengenai, permasalahan umum, deteksi penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, hipertensi dan penyakit otot jantung, penyakit katup jantung dan infeksi, penyakit vaskular, kelainan listrik jantung, penyakit serebrokardiorenal, kegawatan kardiovaskular, penyakit jantung bawaan, obat-obat kardiovaskular serta perhatian khusus yang harus diberikan kepada penderita penyakit jantung.
Materi yang disajikan dalam buku ini, konsep gizi, macam zat gizi, gizi untuk ibu hamil dan menyusui, gizi untuk bayi dan balita, gizi utntuk anak sekolah dan remaja, gizi untuk orang dewasa dan lansia, masalah gizi di Indonesia, dietetika klinik, standar makanan rumah sakit dan jenis-jenis diit untuk berbagai penyakit.
Buku ini mengulas tentang, apa dan bagaimana mikroorganisme. Adapun materi yang disajikannya adalah perkenalan dengan mikrobiologi, protista prokariotik : bakteri, protista eukariotik : cendawan protozoa serta algae,virus, metabolisme mikroorganisme dan diakhiri dengan ulasan mengenai genetika mikrobe.
Buku ini menyajikan topik, mengenai mikrobiologi. Adapun topik yang dibahas mengenai pengendalian mikroorganisme, mikroorganisme dan penyakit-resistensi terhadap penyakit, mikroorganisme dan penyakit pemindah sebaran patogen, mikrobiologi lingkungan dan terapan.
Latar belakang : Laser Perpheral Iridotomy (LPI) merupakan pilihan terapi profilaksis dan definitif pada Primary Angle Closure Suspect (PACS), Primary Angle Closure (PAC) dan sudut tertutup dengan atau tanpa blok pupil. Laser Peripheral Iridotomy terbukti membuka sudut iridokornealis dan menurunkan TIO, tetapi keberhasilan LPI untuk mencapai TIO target berkurang pada glaukoma stadium lanjut. Tujuan : Penelitian ini menganalisis hubungan skor gonioskopi dan stadium sudut iridokornealis tertutup dengan TIO pasca LPI. Metode : Penelitian ini merupakan quasi eksperimental dengan subjek pasien sudut iridokornealis tertutup di klinik rawat jalan RSUP dr. KAriadi pada bulan Maret-Agustus 2016. Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara consecutive sampling. HAsil gonioskopi di konversi dalam bentuk skor. Uji korelasi dengan Uji Spearman's. Nilai p dianggap bermakna apabila p
Latar belakang : Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai hiperglikemia akibat kelainan sekresi, kerja insulin atau diakrenakan keduanya. Hiperglikemia kronik pada DM akan menyebabkan kerusakan organ, gangguan fungsi seperti mata, ginjal, saraf, jantung dan vaskuler. VEGF merupakan faktor pertumbuhan angiogenesis yang diinduksi oleh hipoksia jaringan. VEGF meningkat pada pasien retinopati diabetika proliferatif. Bevacizumab merupakan full-size humanized recombinant monoclonal IgG antibody. Bevacizumab mempunyai kemampuan mengikat semua isoform dri human VEGF-A. Aflibercept atau VEGF-Trap merupakan solubel decoy reseptor yang merupakan penangkap VEGF. Aflibercept mempunyai kemampuan mengikat VEGF dan berkompetisi dengan reseptor natural VEGF reseptor. Aflibercept mempunyai afinitas lebih tinggi 100 kali terhadap VEGF A dibandingkan Ranibizumab. Aflibercept juga dapat mengikat VEGF B dan PIGF. Tujuan : Menganalisis perbedaan kadar VEGF vitreus setelah pemberian bevacizumab dan setelah pemberian aflibercept pada penderita retinopati diabetika proliferatif. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan subyek pasien retinopati diabetika proliferatif diindikasi vitrektormi di Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap RSUP dr. AKriadi dan RS Nasional Diponegoro Semarang pada bulan Maret-Agustus 2016. Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. VEGF diambil dari cairan vitreus, pemeriksaan kadar VEGF menggunakan kit spesifik dengan metode Enzyme Linked Immuno-Sorbent Assay (ELISA). Uji korelasi dengan Uji Amnn Whiteny. Nilai p dianggap bermakna apabila p
Latar belakang : Retinopati Diabetika merupakan suatu komplikasi vaskuler dari penyakit Diabetes Mellitus. Patofisiologi retinopati diabetika sangat kompleks, pada hiperglikemia dapat meningkatkan produksi Placenta Growth Factor (PIGF) yang memacu timbulnya neovaskularisasi pada disk dan juga retina sehingga dapat mengakibatkan penurunan visus yang berat hingga kebutaan yang bersifat permanen. Placenta Growth Factor merupakan suatu homodimerci glycoprotein dan memiliki peran pada terjadinya perubahan proliferatif endotelial sel dan permeabilitas vaskuler. Penatalaksanaan pada retinopati diabetika antara lain adalah pemberian injeksi intravitreal anti VEGF seperti Aflibercept. Aflibercept atau VEGF trap yang merupakan soluble decoy receptor yang memiliki kemampuan mengikat VEGF A, VEGF B dan PIGF serta berkompetisi dengan reseptor natural VEGF reseptor. Aflibercept dapat digunakan pada pasien Age-related Macular degeneration (AMD) dengan neovaskularisasi (wet AMD) serta memberikan manfaat secara anatomi dan fungsional pada pasien edema makula karena oklusi vena retina sentral. Tujuan Umum : Membandingkan kadar PIGF pada cairan vitreus penderita retinopati diabetika proliferatif pada pemberian Aflibercept dengan kontrol. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental prospektif post test with control design. Penelitian dilaksanakan di Bagian Mata RSDK dan RSND Semarang. Variabel penelitian adalah PIGF cairan vitreus, penderita retinopati diabetika proliferatif. Pengukuran kadar PIGF pada cairan vitreus dengan metode ELISA di laboratorium GAKI FK Undip Semarang. Data diuji normalitas menggunakan uji saphiro-wilk, homogenitas varian menggunakan uji lavene, dan selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan mann-whitney (p