Buku ini terdiri dari 7 bab, berisi tentang: tren isu, biomekanik trauma, kedaruratan cedera spina, kedaruratan cedera panggul, kedaruratan cedera ekstremitas bawah, kedaruratan cedera bahu dan lengan atas, kedaruratan cedera muskuloskeletal lainnya. Materi yang tersaji dalam buku ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melakukan intervensi selama fase prarumah sakit dan fase rumah sakit.
Pendahuluan : Ketebalan makula penting bagi penilaian visus sentral. Ketebalan lapisan serabut saraf retina sirkumpapil (SSR) merupakan salah satu penilaian diagnosis dan progresifitas glaukoma. Korelasi antara ketebalan makula dengan ketebalan laisan serabut saraf retina sirkumpapil pada glaukoma sudut tertutup kronis derajat sedang dan berat belum didapatkan data. Tujuan : Menganalisis korelasi antara ketebalan lapisan serabut saraf retina sirkumpapil dengan ketebalan makula pada glaukoma primer sudut tertutup kronis derajat sedang dan berat. Material dan Metode : Penilitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang. Dilakukan dibagian Ilmu Kesehatan Mata RSUP dr. Kariadi Semarang dengan 22 sampel kelompok sedang (Mean devisiasi 12 db). Ketebalan SSR dan makula diperiksa dengan ocular coherence tomography (OCT). Uji korelasi dilakukan untuk menilai korelasi ketebalan rata-rata SSR dengan ketebalan rata-rata makula dan korelasi ketebalan segmental SSR dengan ketebalan segmental makula. Hasil penelitian : Korelasi ketebalan rata-rata SSR dengan ketebalan rata-rata makula pada kelompok sedang p:0,025, r:0,486 (p
Latar belakang : Prostaglandin analog (PGA) merupakan obat antiglaukoma lini pertama. Prostaglandin analog berpotensi menurunkan tekanan intra okuler sebesar 25-32%. Selain harga yang cukup mahal, efek samping yang ditimbulkan membuat sebagian pasien tidak nyaman. Penetesan obat setiap hari mempengaruhi produktivitas pasien terganggu dan mengingatkan pasien akan penyakitnya. Peningkatan tekanan intraokuler dalam waktu lama pada glaukoma menyebabkan perubahan struktur pada trabecular meshwork, yaitu berkurangnya jumlah trabeculae, menyempitnya ruang antar trabecular, kerusakan sel endotel, penumpukan pigmen melanin, debris dan sel radang pada stroma dan endotel trabecular meshwork. Setelah tindakan operatif yang berhasil membuka sudut, trabecular meshwork posterior dapat terlihat, sehingga SLT dapat dilakukan. Selective laser trabeculoplasty menstimulasi perbaikan jaringan trabecular meshwork kemudian meningkatkan outflow humor aquos. Selective laser trabeculoplasty dapat menurunkan tekanan intra okuler 25-30% pada glaukoma sudut terbuka primer. Tujuan : Membandingkan dan menganalisis penurunan tekanan intra okuler pasca SLT dibandingkan dengan PGA pada glaukoma sudut tertutup primer yang telah dilakukan tindakan operatif. Metode : Penelitian observasional dengan desain cohort perspektif dengan 34 subjek pasien glaukoma sudut tertutup primer yang telah menjalani tindakan operatif dengan tekanan intra okuler 21-30 mmHg di klinik rawat jalan RSUP dr. Kariadi Semarang bulan September 2015-Juni 2016. Pemilihan subjek dengan consecutive sampling. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok yang mendapatkan tindakan SLT dan kelompok yang mendapatkan terapi PGA. Tekanan intra okuler diukur sebelum tindakan, 2 minggu, 4 minggu dan 6 minggu pasca tindakan. Uji beda dilakukan dengan Uji t-tidak berpasangan. Perbedaan bermakna apabila p
Buku ini mengungkapkan secara komperhensif mengenai kesehatan gigi dan mulut, Adapun materi yang disajikannya adalah, tentang gigi, kedokteran gigi umum, perawatan kesehatan gusi dan jaringan pendukung gigi, kedokteran gigi anak, pencabutan gigi, perawatan syaraf dan penambalan gigi, memperbaiki susunan gigi: kawat gigi dan gigi palsu dan diakhiri dengan membahas topik kebiasaan butuk seputar gigi dan mulut.