Latar belakang : Kanker payudara merupakan keganasan tertinggi ke 2 penyebab kematian wanita Amerika pada tahun 2007. Data terbaru 2015 di Amerika terdapat 231.840 kasus baru wanita yang terdiagnosis kanker payudara dan 40.290 diantaranya meninggal. Fibroadenoma mammae (FAM) dan Invasive breast carcinoma of no special type (NST) merupakan varian terbanyak tumor jinak dan ganas payudara. Perkembangan tumor payudara merupakan proses multifase yang melibatkan peradangan pada sistem imun, berupa penurunan jumlah dan perubahan fungsi sel limfosit dalam sirkulasi darah perifer dan lingkungan tumor. IL-10 adalah sitokin yang berperan ganda pada tumor, sebagai antiinflamatory dan antiangiogenic. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan ekspresi IL-10 pada sediaan histopatologi tumor payudara yang terdiagnosis sebagai FAM dan NST. Metode : Merupakan penelitian observasif analitik dengan rancangan desain case control. Dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gajah Mada. Populasi penelitian adalah blok histopatologi RSUP dr. Kariadi dengan diagnosa sebagai tumor payudara sejak tahun 2012-2014. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana, setelah memenuhi kriteria inklusi. Analisis statistik uji beda dilakukan dengan menggunakan uji Fishers exact dan hipotesis satu arah (one sided). Hasil penelitian : Uji Fisher's exact dan hipotesis satu arah (one sided) didapatkan tingkat signifikansi p=0.015. Kesimpulan : Didapatkan perbedaan yang bermakna ekspresi IL-140 pada FAM yang lebih kecil dibandingkan ekspresi IL-10 pada NST. Kata kunci : FAM, NST, sitokin, interleukin-10
Latar belakang : International Agency for Research Cancer tahun 2012 melaporkan bahwa 1,7 juta wanita menderita kanker payudara. Penyakit ini masih menjadi penyebab utama kematian kanker pada wanita. Fibroadenoma merupakan lesi jinak payudara yang sering ditemukan. Terdapat 50% dari seluruh biopsi payudara. Morfologi terbanyak pada keganasan payudara adalah Invasive breast carcinoma of no special type sebanyak 70% - 80%. Berbagai faktor terlibat dalam pertumbuhan tumor payudara, antara lain genetika, diet, faktor reproduksi, hormon dan imunitas. Gangguan mekanisme imun memiliki peran penting pada patogenesis terjadinya tumor. Wanita dengan tumor payudara memperlihatkan adanya kekacauan pada sistem imun tubuh. Hal ini ditandai dengan rendahnya kadar interferon Gamma dan peningkatan IL4, IL6, serta IL10. Murine melaporkan tentang peran penting interferon gamma dalam kekebalan tumor. Ketika terjadi penurunan kadarnya, secara spontan akan memicu tumbuhnya tumor. Interferon Gamma sitotoksik pada beberapa sel-sel ganas dan memiliki aktivitas anti-angiogenik. Namun penggunaannya di klinis masih terbatas. Tujuan : Untuk membuktikan adanya perbedaan ekspresi interferon Gamma pada sediaan histopatologi, yang terdiagnosis sebagai fibroadenoma mammae intrakanalikular dan perikanalikular variant (FAM) dan invasive breast carcinoma of no special type (NST). Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan desain case control. Sampel terbagi 2 yaitu kelompok dengan diagnosis fibroadenoma mammae intrakanalikular dan perikanalikular variant sebanyak 10 sampel dan kelompok invasive breast carcinoma of no special type sebanyak 27 sampel. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan imunohistokimia interferon gamma. Data yang terkumpul tidak terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji non-parametrik dengan menggunakan uji Fishers exact dan hipotesis satu arah (one-sided). Hasil penelitian : Menggunakan uji Fisher's exact dan hipotesis satu arah (one sided) didapatkan tingkat signifikansi p=0.036 (p