Latar belakang : Kurang pendegaran dapat menyebabkan isolasi sosial, keterampilan komunikasi yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan mental serta kualitas hidup. Alat bantu dengar (ABD) dapat memberikan rangsang auditorik dan meningkatkan kemampuan bicara anak dan berpengaruh pada kualitas hidup. Tujuan : Mengetahui hubungan penggunaan ABD dengan kualitas hidup anak kurang pendengaran. Metode : Penelitian belah lintang di beberapa SLB B wilayah Kota Semarang. Sampel ditentukan sebanyak 82 anak (7-12 tahun) kurang dengar derajat berat, sangat berat dengan dan tanpa ABD. Penilaian kualitas hidup dengan kuesioner Hearing Environmens and Reflection on Quality of Life (HEAR-QL). Analisis data dengan uji chi-square, regresi logistik multivariar. Hasil : Subjek dengan ABD sebanyak 48 anak (58,54%), 34 anak (41,46%) tanpa ABD. Rerata umur anak 10,77 ± 1,56 tahun. Penggunaan ABD berhubungan dengan kualitas hidup anak kurang pendengaran (p=