Tujuan : Membuktikan latihan four square step terhadap keseimbangan anak sindroma down Rancangan : Penelitian randomized controlled pre and post experimental. Subjek : Tiga puluh empat anak dengan Sindroma Down usia 7-15 tahun yang memenuhi kriteria penelitian Tempat : SLB Negeri Semarang Waktu : Februari - Maret 2017 Perlakuan : Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan diberikan intervensi latihan four square step 3 kali seminggu selama 6 minggu, sedangkan kelompok kontrol melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. HAsil pengukuran utama : Keseimbangan yang diukur dengan pediatric balance scale (PBS). Dinilai sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan terakhir. Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan rerata skor PBS antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Simpulan : Latihan four square step meningkatkan keseimbangan pada anak obesitas Kata kunci : latihan square step, keseimbangan, anak sindroma down.
Tujuan : Membuktikan pengaruh penambahan labial kinesio taping terhadap lip closure pada anak palsi serebral usia sekolah. Rancangan : Penelitian randomized controlled pre and post experimental Subjek : Dua puluh empat anak palsi serebral usia sekolah yang memenuhi kriteria penelitian. Tempat : SLB D YPAC Semarang. Waktu : Februari - April 2017 Perlakuan : Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan diberikan intervensi labial kinesio taping 45 menit lima kali seminggu, dan latihan oromotor dua kali seminggu selama 8 minggu. Kelompok kontrol diberikan latihan oromotor dua kali seminggu selama 8 minggu. Hasil pengukuran utama : Lip closure dinilai dalam cm, dikategorikan baik ( 3cm); kekuatan lip closure dinilai menggunakan lip strength meter dengan satuan lbs. Dilakukan penilaian pada kedua kelompok baik sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan rerata lip closure dan kekuatan lip closure antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Simpulan : Penambahan labial kinesio taping tidak memberikan pengaruh terhadap lip closure pada anak palsi serebral usia sekolah. Kata kunci : labila kinesio taping, lip closure, palsi serebral
Tujuan : Membuktikan pengaruh tari modifikasi dolanan bocah terhadap gross motor skill pada anak obesitas usia 7-10 tahun. Rancangan : Penelitian randomized controlled pre and post experimental. Subjek : Tiga puluh anak obesitas usia 7-10 tahun yang memenuhi kriteria penelitian. Tempat : SDN Bendungan Semarang. Waktu : Februari-Maret 2017. Perlakuan : Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan diberikan intervensi tari modifikasi dolanan bocah 3 kali seminggu selama 6 minggu, sedangkan kelompok kontrol melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Hasil pengukuran utama : Gross motor skill yang dinilai dengan menggunakan Bruininks-oseretsky test of motor proficiency (BOTMP) yang terdiri dari running speed dan agility, balance dan bilateral coordination antara kelompok perlakuan tari modifikasi dolanan bocah dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan rerata skor delta BOTMP antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Simpulan : Tari modifikasi dolanan bocah meningkatkan gross motor skill pada anak obesitas. Kata kunci : tari modifikasi dolanan bocah, gross motor skill, anak obesitas
Tujuan : Mengetahui pengaruh latihan circuit training terhadap endurance otot abdomen pada anak obesitas. Rancangan : Penelitian klinis eksperimental dengan randomized control trial, pre dan post test design. Subjek : 30 anak sekolah dasar laki-laki dan perempuan berusia 9-12 tahun dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok circuit training dan kelompok kontrol. Tempat : Penelitian ini dilakukan di SDN Bojongsalaman 02 dan SDN Petompon 02 Semarang. Waktu : Februari 2016-Maret 2016 Perlakuan : Circuit training selama 50 menit dua minggu sekali selaman enam minggu diberikan pada kelompok circuit training sedangkan kelompok kontrol tidak menerima perlakuan apapun. Hasil pengukuran utama : Endurance otot abdomen diukur dengan sit-up tes dalam 30 detik. Penilaian dilakukan sebelum dan sesudah enam minggu perlakuan. Hasil : Pada kelompok circuit training, terdapat peningkatan yang bermakna pada sit-up tes sebelum (5,8 + 1,96) dan sesudah enam minggu perlakuan (10,2 + 2,57), dengan p=0,000. Sementara pada kelompok kontrol, juga terdapat peningatan bermakna sit up tes sebelum (10,6 + 3,44) dan sesudah enam minggu perlakuan (11,7 =3,85), dengan nilai p=0,027. Terdapat perbedaan bermakna pada nilai delta (perubahan rerata) sit up tes pada kelompok circuit training (4,3 + 1,18) dengan nilai p=0,000. Kelompok circuit training mempunyai endurance otot abdomen yang lebih besar dari kelompok kontrol. Kesimpulan : Circuit training dapat meningkatkan endurance otot abdomen. Kata kunci : circuit training, endurance, sit up tes
Tujuan : Mengetahui pengaruh latihan circuit training terhadap kebugaran kardiorespirasi pada anak obesitas. Rancangan : Penelitian klinis eksperimental dengan randomized control trial, pre dan post test design. Subyek : 30 anak sekolah dasar laki-laki dan perempuan berusia 9-12 tahun dibagi menjadi kelompok circuit training dan kelompok kontrol. Tempat : SDN Bojongsalaman 02 dan SDN Petompon 02 Semarang. Waktu : Februari 2016-Maret 2016. Perlakuan : Kelompok circuit training diberikan circuit training selama 50 menit dengan frekuensi 2 kali seminggu selama 6 minggu. Hasil pengukuran utama : VO2max dan mets yang diukur dari konversi jarak tempuh hasil uji jalan 6 menit. Penilaian dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. HAsil : Pada kelompok circuit training terdapat peningkatan yang bermakna pada VO2max dan mets antara sebelum (16,73+4,76; 4,78 + 1,35) dan sesudah intervensi (22,01 + 4,57; 6,29 + 1,30), dengan p
Tujuan : Membuktikan pengaruh tari modifikasi dolanan bocah terhadap keseimbangan pada anak obesitas usia 7-10 tahun. Rancangan : Penelitian randomized controlled pre and post experimental. Subyek : Tiga puluh anak obesitas usia 7-10 tahun yang memenuhi kriteria penelitian Tempat : SDN Bandungan Semarang Waktu : Februari-Maret 2017 Perlakuan : Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan diberikan intervensi tari modifikasi dolanan bocah 3 kali seminggu selama 6 minggu, sedangkan kelompok kontrol melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Hasil pengukuran utama : Keseimbangan yang diukur dengan Pediatric Balance Scale (PBS). Dinilai sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan terakhir. Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan rerata skor PBS antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Simpulan : Tari modifikasi dolanan bocah meningkatkan keseimbangan pada anak obesitas. Kata kunci : tari modifikasi dolanan bocah, keseimbangan, anak obesitas