Penyakit degeneratif dapat menimbulkan gejala dan tanda klinis. Dalam buku ini dibahas materi sebagai berikut: BAB I. Konsep Penyakit BAB II. Hipertensi BAB III. 1. Penyakit Jantung 2. Gagal Jantung BAB IV. Stroke BAB V. Diabetes Melitus BAB VI. Penyakit hati, kandung empedu dan pankreas 1. Srosis 2. Batu empedu BAB VII. Penyakit Saluran Kemih 1. Batu Saluran Kemih 2. Gagal Ginjal Kronik BAB VIII. Penyakit Paru Obstruktif Kronik BAB IX. Osteoporosis BAB X. Arthitis Gout dan Rheumatoid 1. Arthitis Gout 2. Rheumatoid Arthritis BAB XI. Keganasan BAB XII. Penuaan (Aging) BAB XIII. Demensia BAB XIV. Malnutrisi 1. Definisi 2. Underweight 3. Obesitas
Buku ini membahas konsep dasar imunologi dan peran gizi dalam imunologi. Adapum materi yang dinahas dalam buku ini adalah: I. Konsep dasar imunologi Imunologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem pertahanan tubuh. II. Anatomi sistem imun Sel-sel individual terpenting dari sistem imunitas adalah sel darah putih. III. Sistem imun bawaan Pertahanan tubuh alami. IV. Sistem imun didapat Seperti sistem imun bawaan, sistem imun didapat atau adatif juga memiliki komponen humoral seperti imunoglobulin dan komponen seluler seperti sel T. V. Antigen antibodi Antigen adalah zat yang dihasilkan oleh benda asing. VI. Sitokin Artinya sel dan kinos yang artinya gerakan. VII. Reaksi Hipersensitifitas Hipersensitivitas adalah reaksi yang tidak diinginkan. VIII. Penyakit Autoimun Setiap penyakit dari hasil respon imun yang menyimpang diistilahkan sebagai suatu penyakit autoimun. IX. Reaksi Simpang Makanan Suatu reaksi yang tidak diharapkan yang timbul akibat paparan atau konsumsi bahan makanan, dibedakan menjadi reaksi nontoksik dan reaksi toksik. X. Peran makronutrien dalam imunitas Zat gizi dan imunitas telah dikaitkan sau sama lain selama berabad-abad. XI. Peran mikronutrien dalam imunitas Peran beberapa vitamin. XII. Pengaruh gizi kurang terhadap imunitas Gizi buruk adalah penentu kuat morbiditas dan mortalitas akibat reaksi, terutama pada anak kecil. XIII. Pengaruh gizi lebih terhadap imunitas Dampak obesitas pada sistem kekebalan tubuh, baik di dalam jaringan adiposa dan secara sistemik. XIV. Peran prebiotik dan ASI dalam imunitas Prebiotik, probiotik, dan sinbiotik adalah bahan makanan dengan potensi untuk bertindak sebagai 'makanan fungsional' yang mempengaruhi kesehatan dan atau fungsi kekebalan sistemik dan mukosa melalui perubahan komposisi mikrobiota usus.
Buku ini bertujuan untuk membantu dan memudahkan akses terhadap perkembangan ilmu dan kemajuan teknologi laboratorium medis yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan dalam bidang Patologi Klinik pada umumnya dan manajemen laboratorium secara khusus. Adapun materi yang dibahas dalam buku ini adalah: 1. Pemantapan Mutu Eksternal Bidang Urinalisis Urinalis adalah komponen penting dari uji laboratorium Patologi Klinik, karena akan sangat sulit untuk menginterpretasikan perubahan pada panel kimia ( urea nitrogen dan kreatinin pada umumnya) tanpa urin, karena ginjal dan kemampuannya untuk memproduksi urin dapat secara dramatis mempengaruhi hasil pemeriksaan kimia. 2.Quality Control Bank Darah Rumah Sakit Manajemen mutu adalah bagian dari keseluruhan fungsi manajemen yang mengarahkan dan mengontrol organisasi menuju mutu. Manajemen mutu harus meliputi setiap aspek produksi untuk menjamin bahwa tujuan mutu akan selalu tercapai. 3. Problem dalam Pendelegasian Wewenang Pendelegasian wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi ( menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktifitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasiyang jika tidak dilimpahkan akan menghambat pencapaian tujuan tersebut. 4. Sistem Rujukan Laboratorium Klinik Definisi sistem rujukan adalah sebagai suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal ( antar unit-unit yang setingkat kemampuannya). Menurut Prof. Soekidjo Notoatmodjo (2008). 5. Keselamatan Kerja Laboratorium Klinik & Kewaspadaan Standar Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan ketentuan perundingan dan memiliki landasan hukum yang wajib dipatuhi semua pihak, baik pekerja, pengusaha atau pihak terkait lainnya. 6. Pemeriksaan Screening Hemostasis pada Pasien Pra Bedah Skrining hemostasis adalah pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dengan kelainan atau pasien yang harus diketahui fungsi hemostasisnya seperti pasien yang akan menjalani tindakan operasi.
Buku ini bertujuan untuk membantu dan memudahkan akses terhadap perkembangan ilmu dan kemajuan teknologi laboratorium medis yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan dengan adanya transfer ilmu keterampilan, dan pengalaman dapat terus berjalan yang akhirnya setiap anggota akan memiliki kompetensi maksimal. Adapun materi yang dibahas dalam buku ini adalah: 1. Manajemen POCT Glukometer dan AGD Pada Pasien Kritis di ICU ( Intensive Care Unit) Point-of-care test adalah pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan di luar area laboratorium dan dapat dilakukan oleh tenaga non-laboratorium. 2. Asesmen Kesalahan Laboratorium dan Pelaporan Keselamatan Pasien Kesalahan laboratorium dapat mempengaruhi perawatan dan terapi pasien. 3. Pengendalian Mutu Bidang Mikrobiologi Dalam Menunjang Mutu Pelayanan Laboratorium 4. Komunikasi Efektif Dalam Penyampaian Hasil kritis Laboratorium Klinik
Mentoring merupakan proses pembelajaran, dimana mentor mampu membuat mentee (peserta mentoring) yang tadinya tergantung menjadi mandiri. Adapun materi yang dibahas dalam buku ini adalah: Materi I Ketepatan identifikasi pasien Materi II Peningkatan komunikasi yang efektif Materi III Keamanan obat yang perlu diwaspadai Materi IV Surgery safety kepastian tepat-lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi Materi V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan Materi VI Pengurangan risiko jatuh pasien terkait pelayanan kesehatan Modul ini diharapkan dapat membantu perawat ruang yang ingin menerapkan keselamatan pasien sesuai regulasi yang berlaku. Langkah-langkah monitoring; fase inisiasi, fase kerja, fase terminasi Sasaran Internasional Keselamatan Pasien; mengidentifikasi pasien dengan tepat, meningkatkan komunikasi efektif, meningkatkan keamanan obat-obatan risiko tinggi, memastikan keamanan operasi, mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan, mengurangi risiko cidera pasien akibat jatuh.
Imunologi merupakan disiplin ilmu yang dalam perkembangannya berakar dari pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi , dengan ruang lingkup penyakit infeksi, dan semua disiplin ilmu kedokteran atau kesehatan. Adapun relevansi dalam materi ini; ilmu kedokteran dasar dan kesehatan, penyakit infeksi dan non-infeksi, pencegahan penyakit infeksi dan non-infeksi, pengobatan dan penatalaksanaan penyakit infeksi dan non-infeksi Adapun materi yang dibahas dalam buku ini adalah: Sejarah perkembangan imunologi Dasar-dasar imunologi 1. Definisi dan konsep dasar imunologi 2. Limfosit 3. Sistem pengenalan antigen dan respon imun 4. Fagositosis 5. Antigen dan imunogen Antibodi Respon imun terhadap infeksi berbagai mikroorganisme 1. Respon imun terhadap infeksi bakteri 2. Respon imun terhadap infeksi virus 3. Respon imun terhadap infeksi jamur/fungi Uji Imunologis Perkembangan Uji Imunologis
Sirkumsisi adalah prosedur bedah terbanyak yang dilakukan manusia di seluruh permukaan bumi, dan telah dimulai sejak berabad-abad yang lalu. Buku ini membahas 14 bab, materi yang dipaparkan sebagai berikut: Bab 1. Definisi dan sejarah sirkumsisi Bab 2. Fisiologi prepusium pada neonatus dan anak Bab 3. Manfaat sirkumsisi Bab 4. Anatomi penis Bab 5. Indikasi dan kontraindikasi sirkumsisi Bab 6. Anestesi dalam sirkumsisi Bab 7. Informed consent dan persiapan instrumentasi Bab 8. Teknik sirkumsisi konvensional (hands free circumcision) Bab 9. Perawatan dan komplikasi pascasirkumsisi Bab 10. Sirkumsisi modern Bab 11. Sirkumsisi dengan klem gomco dan plastybell Bab 12. Sirkumsisi dengan stapler Bab 13. Sirkumsisi tanpa jahitan (sutureless circumcision) Bab 14. Revisi sirkumsisi
Buku ini menyajikan pokok bahasan yang harus dikuasai oleh dokter gigi. Adapun materi yang dibahas adalah: I. Konservasi Karies gigi, Lesi Enamel, Lesi Dentin, Karies mencapai pulpa, Penyakit Periapeks Nyeri, Klasifikasi Karies, Non Karies, Pemeriksaan Lengkap Konservasi, Perawatan Non-invasif, Perawatan Invasif, Amalgam, Glass-Ionomer Cement, Resin Komposit, Kompomer, Pulp Capping, Tumpatan Sementara, Perawatan Saluran Akar, Restorasi Paska PSA, Cauterization, Mekanisme Penyembuhan, Bleaching, Non-Karies, II. Ortodonsia Klasifikasi Maloklusi, Prinsip Biomekanika Ortodontik, Alat Ortodonti lepas III. Periodonsia Jaringan Periodonsium, Penyakit Periodontal, Klasifikasi Penyakit Periodontal, Patogenesis Penyakit Periodontal, Poket Periodontal, Resesi Gingiva, Keterlibatan Furkasi, Kegoyangan Gigi, Gigi Hipersensitif, Occlusal Adjustment, Terapi Periodontal, Diabetes Melitus. IV. Prostodonsia Diadnosis dalam Prostodonsia, Gigi Tiruan Cekat, Implan, Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Akrilik, Gigi Tiruan Sebagian Kerangka Logam, Pencetakan, Relasi Maksilo-Mandibula, Surveying, Oklusi, Prinsip Preparasi Gigi, V. Penyakit Mulut VI. Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat