Latar belakang : Inflamasi menyebabkan trombosis teraktivasi yang ditandai dengan perubahan ukuran trombosit dan pelepasan protein fase akut, C-reactive Protein (CRP). Stroke iskemik memacu respon inflamasi dan menyebabkan kerusakan sawar darah otak ditandai dengan dilepaskannya protein S 100B dari sel-sel otak ke dalam darah. Tujuan : Membuktikan adanya hubungan antara C-Reactive Protein (CRP), Mean Platelet Volume (MPV) dengan S 100B pada pasien stroke iskemik. Metode : Penelitian belah lintang pada 39 pasien dengan stroke iskemik di RSUP Dr. Kariadi berusia 40-75 tahun periode Agustus-Oktober 2018. MPV dihitung menggunakan alat hematologi otomatis. Kadar CRP dan S 100B diperiksa menggunakan metode ELISA. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil Penelitian : Analisis statistik uji korelasi antara kadar CRP dengan S 100B dengan nilai r=0,645; p=0,000, uji korelasi antara MPV dengan S 100B dengan nilai r=0,687; p=0,000. Kesimpulan : Terdapat hubungan positif kuat antara kadar CRP dengan S 100B dan antara nilai MPV dengan S 100B. Kata kunci : stroke iskemik, CRP, MPV, S 100B
Latar belakang : Nefropati diabetik berkambang menjadi penyakit ginjal kronik akibat inflamasi kronis. Aktivasi platelet terjadi jika ada proses inflamasi yang mempengaruhi nilai indeks platelet, salah satunya nilai mean platelet volume (MPV). Inflamasi kronis mencetuskan disfungsi endotel serta gangguan koagulasi yang meningkatkan kadar fibrinogen dan memicu peningkatan stress oksidatif berupa molekul adhesi intersellular adhesion molecule-1 (ICAM-1). Tujuan : Membuktikan adanya hubungan antara kadar fibrinogen, kadar interceullar adhesion molecule-1 dengan nilai mean paltelet volume pada pasien nefropati diabetik. Metode : Penelitian belah lintang yang melibatkan 29 pasien nefropati diabetes. Dilaksanakan Juli-September 2018 di RSUP dr. Kariadi Semarang. Kadar fibrinogen diperiksa dengan koagulometer, kadar ICAM-1 menggunakan metode ELISA, nilai MPV menggunakan hematoanalyzer. Analisis statistik menggunakan uji hubungan pearson yang dilanjutkan uji regresi linier sederhana yang menggunakan rumus Y=a+bX dan uji hubungan spearman’s. Hasil Penelitian : Hubungan antara kadar fibrinogen dengan nilai MPV (r=0,558; p=0,002). Hasil uji regresi linier diperoleh nilai dengan R2adj sebesar 0,28 (28,6%) yang berarti terdapat pengaruh positif nilai MPV (Y) sebesar 0,006 kadar fibrinogen (X). Persamaan regresi diperoleh nilai MPV = 8,031 + 0,006 fibrinogen. Hubungan antara kadar ICAM-1 dengan nilai MPV (r=0,391; p=0,036). Kesimpulan : Terdapat hubungan positif kuat antara kadar fibrinogen dengan nilai MPV dan menggambarkan kekuatan nilai MPV terhadap kadar fibrinogen sebesar 28,6%. Kadar ICAM-1 dengan nilai MPV didaptkan hubungan positif sedang. Kata kunci : fibrinogen, ICAM-1, MPV, nefropati diabetik.
Latar belakang : Aktivitas abnormal reseptor dopamin (khususnya D2) diketahui berhubungan dengan kejadian skizofrenia. Jalur dopaminergik terlibat dalam regulasi glukosa darah. Pemberian obat antipsikotik berperan dalam peningkatan glukosa darah dan meningkatkan risiko diabetes melitus (DM) tipe 2. Tujuan : Membuktikan perbedaan kadar dopamin dan status glikemik pada pasien skizofrenia dan non skizofrenia. Metode : Desain penelitian cross sectional, pada 37 pasien skizofrenia yang dirawat 1-3 minggu di bangsal Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah dan 37 non skizofrenia adalah peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP dr. Kariadi Semarang dalam kurun waktu bulan Juli-September 2018. Pengukuran dopamin menggunakan ELISA sedangkan glukosa darah puasa (GDP) dan glukosa darah 2 jam postprandial (GD2PP) menggunakan metode heksokinase. Analisis data menggunakan independent t-test untuk GDP dan Mann Whitney U test untuk dopamin dan GD2PP, dengan nilai signifikansi p
Latar belakang : Mean paltelet volume (MPV) dapat memberikan gambaran major adverse cardiac outcome (MACO) pada pasien sindrom koroner akut (SKA). Neutrophil lymphocyte ratio (NLR) merupakan petanda inflamasi yang lebih spesifik. Inflamasi akut dan komplikasi tahap lanjut pada pasien SKA dapat menyebabkan peningkatan kadar galectin-3 (gal-3). Skor risiko GRACE dapat digunakan untuk menilai risiko kematian pada pasien SKA. Tujuan : Membuktikan hubungan MPV, NLR, dan kadar gel-3 dengan skor risiko GRACE pada pasien SKA. Metode : Penelitian observasional analitik dengan pendekatan belah lintang dilakukan terhadap 39 pasien SKA. Nilai MPV diperoleh dari alat analisis hematologi otomatis sysmex XN-1000. Nilai NLR merupakan hasil pembagian jumlah neutrofil dan limfosit absolut. Pemeriksaan kadar gel-3 dengan metode ELISA. Skor risiko GRACE dinilai saat pasien pertama kali datang ke instalasi Gawat Darurat (IGD). Analisis statistik menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil Penelitian : Rerata nilai MPV, NLR, kadar gal-3 serum berturut-turut adalah 10,20 ± 0,80 fL, 8,47 ± 2,95 dan 11,79 ± 5,42 ng/mL. Analisis statistik menunjukkan hubungan antara MPV dengan skor risiko GRACE (r=0,247, p=0,130), NLR dengan skor risiko GRACE (r=0,549, p=0,000), kadar gal-3 dengan skor risiko GRACE (r=0,778, p=0,000). Kesimpulan : Terdapat hubungan positif sedang antara NLR dengan skor risiko GRACE dan hubungan positif kuat antara kadar gal-3 dengan skor risiko GRACE. Kata kunci : SKA, MPV, NLR, gal-3, skor risiko GRACE
Latar belakang : Cardiac surgery associated acute kidney injury (CSA-AKI) merupakan komplikasi pasca operasi yang serius pada coronary artery bypass grafting (CABG). Neutrophil gelatinase associated lipocalin (NGAL) serum dapat menilai AKI secara dini, rasio neutrofil limfosit (RNL) dapat menilai status inflamasi, dan laktat plasma untuk status perfusi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara status inflamasi dan status perfusi dengan kadar NGAL serum pada pasien pasca operasi CABG. Metode : Penelitian observasional analitik dengan pendekatan belah lintang yang melibatkan 32 orang pasca operasi CABG yang menjalani perawatan di instalasi rawat intensif RSUP Dr. Kariadi Semarang selama periode Agustus-Oktober 2018. Rasio neutrofil limfosit dihitung dengan membagi jumlah neutrofil absolut dengan jumlah limfosit absolut yang diperoleh dari alat hematologi sysmex XN-1000. Kadar laktat plasma diukur menggunakan metode enzimatik alat Advia biochemistry system dan kadar NGAL serum menggunakan metode ELISA. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil Penelitian : Hasil uji korelasi antara RNL dan kadar NGAL serum menunjukkan hubungan dengan nilai r=0,863 dan p=0,00; sedangkan hubungan antara kadar laktat plasma dengan NGAL serum menunjukkan nilai r=0,083 dan p=0,652. Kesimpulan : Terdapat hubungan positif sangat kuat antara RNL dengan kadar NGAL serum. Tidak terdapat hubungan antara kadar laktat plasma dengan NGAL. Kata kunci : RNL, laktat plasma, NGAL serum, CABG, CSA-AKI
Latar belakang : Peran bilirubin pada neonatus risiko tinggi sebagai anti inflamasi telah diketahui pada beberapa kasus inflamasi dimana kondisi inflamasi tersebut dapat diperiksa melalui haematologyc scoring system (HSS) dan serum amyloid A (SAA). Tujuan : Membuktikan hubungan antara kadar bilirubin serum dengan haematologyc scoring system dan kadar SAA. Metode : Penelitian belah lintang pada 40 neonatus yang dirawat di ruang perawatan bayi risiko tinggi di RSUP dr. Kariadi Semarang selama Januari 2018-April 2018. Nilai HSS diperiksa dengan hematology analyser metode flowcytometri, kadar bilirubin serum dengan kimia analyzer dan kadar SAA dengan metode ELISA. Analisis statistik menggunakan uji korelasi spearman. Hasil Penelitian : Nilai hubungan antara kadar bilirubin total. Indirek dan direk dengan nilai HSS (berturut-turut r=0,118, p0,05; r=0,116, p>0,05) dan nilai hubungan kadar bilirubin total, indirek dan direk dengan kadar SAA (berturut-turut r=0,027, p>0,05; r=0,051 p>0,05; r=0,152, p>0,05) pada neonatus risiko tinggi. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan kadar bilirubin serum dengan nilai HSS dan kadar SAA pada neonatus risiko tinggi. Ditemukan peningkatan kadar SAA pada neonatus. Kata kunci : bilirubin serum, nilai HSS, kadar SAA, neonatus risiko tinggi