INTEGRATED LIBRARY

Universitas Diponegoro

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}

Ditapis dengan

  • Tahun Penerbitan
  • Lokasi
    Lihat Lebih Banyak
Ditemukan 10000 dari pencarian Anda melalui kata kunci: author="Boyke R. Purnomo, S.E....
Hal. Awal Sebelumnya 201 202 203 204 205 Berikutnya Hal. Akhir
cover
Dermatology essentials
By Jean L. Bolognia ; Julie V. Scaffer ; Karynne O. Duncan ; Christine J. Ko
-- : Elsevier, 2014

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbandingan antara nilai rasio neutrofil limfosit (NLR) pada anak dengan demam dengue dan demam berdarah dengue
By Putri Java Islami Yuntoharjo ; Nahwa Arkhaesi ; Hardian
-- Semarang : FK Undip, 2017

Ketersediaan0
Eksemplar tidak tersedia
Unduh MARCSitasi
cover
Perbandingan pemeriksaan tinja teknik konsentrasi antara metode flotasi dan metode sedimentasi dalam mendeteksi Soil-Transmitted Helminth
By Marieta Puspa Regina ; Ryan Halleyantoro ; Saekhol Bakri
-- Semarang : FK Undip, 2017

Ketersediaan0
Eksemplar tidak tersedia
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan korioamnionitis dengan skor apgar pada kehamilan dengan ketuban pecah dini
By Naura Laras Rif'ati ; Herman Kristanto
-- Semarang : FK Undip, 2017

Ketersediaan0
Eksemplar tidak tersedia
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh pemberian vitamin C terhadap kadar malondialdehid tikus yang terpapar Heat Stress
By Nur Syifa Fikri ; Kusmiyati Tjahjono
-- Semarang : FK Undip, 2017

Ketersediaan0
Eksemplar tidak tersedia
Unduh MARCSitasi
cover
Menilai perbedaan Mortality Rate pasien sepsis pada pemeriksaan ratio neutrofil limfosit dan sequential organ failure assesment (SOFA) skor di ruang ICU RSUP Dr. Kariadi
By Aulianur ; Jati Listiyanto Pujo
-- Semarang : FK Undip, 2017

Latar belakang : sepsis merupakan penyebab utama kematian dari kasus infeksi, terutama bila tidak diketahui sejak awal atau terlambat terapi. Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis merupakan suatu respon tubuh terhadap invasi mikroorganisme, bakteremia atau pelepasan sitokin akibat pelepasan endotoksin oleh bakteri gram negatif atau gram positif. Ratio neutrofil limfosit (RNL) memiliki peranan sebagai prediktor bakteremia dan dapat memprediksi kondisi infeksi bakteri. Morbiditas dan mortalitas di ICU ditentukan oleh perkembangan kegagalan fungsi organ yang terjadi. Kerusakan dan kegagalan fungsi organ ini dapat dimonitor antara lain dengan menggunakan Sequential Organ Failure Assesment (SOFA) skor. Jumlah skor SOFA rata-rata pada 48 jam pertama merupakan indikator prognosis yang cukup baik untuk keluaran pasien. Tujuan : Apakah terdapat perbedaan mortality rate pasien sepsis berdasarkan pemeriksaan Ratio Neutrofil Limfosit sebagai biomarker sederhana penanda sepsis dan Skor Sequential Organ Failure Assesment (SOFA) sebagai predictor mortality di ruang ICU RSUP dr. Kariadi Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Besar sampel yang didapatkan sebanyak 32 pasien yang masuk kriteria inklusi dengan metode total sampling. Pasien yang masuk perawatan ICU dan memenuhi kriteria inklusi dilakukan perhitungan RNL dan SOFA dengan cara pengambilan darah pada jam 0, jam 24 dan jam 48. Parameter pengambilan darah termasuk darah rutin serta darah tepi, fungsi hepar (bilirubin direk, bilirubin indirek dan bilirubin total), fungsi ginjal (ureum, kreatinin), analisa gas darah. Data di analisa menggunakan uji anova dan uji interclass correlation coeficient untuk menilai reabilitas 2 arah. Hasil : Ratio neutrofil limfosit dapat di hubungkan dengan tingkat keparahan pada pasien sakit kritis. Pada pasien dengan sepsis, tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara ratio neutrofil limfosit dan mortalitas. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman tentang patofisiologi dan hubungan RNL terhadap mortalitas untuk melengkapi penelitian ini. Kesimpulan : RNL dapat dijadikan prediktor outcome mortality rate pada pasien sepsis yang di rawat di ruang ICU. Penilaian RNL dapat menunjukkan beratnya kegagalan organ pada pasien sepsis yang di rawat di ruang ICU. Penilaian RNL memiliki korelasi dengan mortality rate berdasarkan SOFA skor pada pasien sepsis yang dirawat di ruang ICU Kata kunci : Sepsis, Ratio neutrofil limfosit, Sequential organ failure assesment

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbandingan efektivitas Patient Controlled Analgesia (PCA) ketamin, PCA morfin dan traadol intravena sebagai analgetik pasca operasi Modified Radical Mastectomy (MRM)
By Ibnu Siena Samdani ; Hari Hendriarto Satoto
-- Semarang : FK Undip, 2017

Latar Belakang : Operasi Modified Radical Mastectomy menimbulkan nyeri derajat sedang hingga berat pasca operasi. Sebagian pasien yang mendapat analgetik bolus berkala tramadol ketorolak masih mengeluh nyeri. PCA merupakan metode baru pemberian analgetik. Penggunaan PCA ketamin dan PCA morfin diharapkan dapat lebih efektif dalam pengelolaan nyeri pasca operasi MRM. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas, efek samping dan tingkat kepuasan pasien antara penggunaan PCA fentanil, PCA morfin dan tramadol intravena sebagai analgetik pasca operasi MRM. Metode : Dilakukan uji klinis acak tersamar ganda terhadap 36 pasien rencana operasi MRM yang memenuhi kriteria penelitian. Setelah dilakukan anestesi umum, pasien dibagi dalam 3 kelompok perlakuan pemberian analgetik pasca operasi: 1) kelompok PCA ketamin dengan loading dose 0,5 mg/kgBB, demand dose 0,3 mg/kgBB, lockout interval 10 menit, limit dose 6x demand dose, background infusion tidak diberikan; 2) kelompok PCA morfin dengan loading dose 0,05 mg/kgBB, demand dose 0,03 mg/kgBB, lockout interval 10 menit, limit dose 6x demand dose, background infusion tidak diberikan; 3) kelompok tramadol yang mendapat tramadol intravena 100 mg/8jam. Dilakukan penilaian berkala skor NRS, RAAS, tanda vital, efek samping dan tingkat kepuasan pasien selama 24 jam pasca operasi. Data dianalisa dengan Shapiro-Wilk dilanjutkan Kruskal-Wallis atau ANOVA, dianggap bermakna bila p< 0,05. Hasil : Efektivitas tertinggi didapatkan pada kelompok PCA ketamin kemudian PCA morfin dan tramadol. Tidak ada perbedaan bermakna terhadap kepuasan pasien pada ketiga kelompok perlakuan baik PCA ketamin, PCA morfin, dan tramadol intravena. Walaupun kelompok PCA ketamin memiliki nilai rata-rata kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok PCA morfin dan tramadol intravena. Skala nyeri kelompok PCA ketamin adalah yang paling rendah diikuti dengan PCA morfin, sedangkan skala nyeri yang tertinggi didapatkan pada kelompok tramadol intravena. Kata Kunci : MRM, PCA ketamin, PCA morfin, tramadol, ketorolak, NRS, RAAS, efek samping, tingkat kepuasan pasien.

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbandingan kadar neutrofil pada epidural analgesia antara bupivakain isobarik 0,25% dengan adjuvant fentanyl 0,05 MG dan bupivakain isobarik 0,125% dengan adjuvant fentanyl 0,05 MG pada pasien yang menjalani bedah abdomen
By Syahrizal Ariandy ; Yulia Wahyu Villyastuti ; Doso Sutiyono
-- Semarang : FK Undip, 2017

Latar Belakang : Laparotomi merupakan salah satu prosedur pembedahan mayor dengan cara melakukan penyayatan pada lapisan dinding abdomen untuk mendapatkan organ dalam abdomen yang mengalami masalah. Trauma akibat pembedahan merupakan suatu stres fisik dan psikologis yang dikaitkan dengan perubahan neuroendokrin, metabolik, dan sistem imun. Epidural analgesia dapat mempengaruhi respon imun perioperatif dan mengurangi kemoatraktan neutrofil pada jaringan yang mengalami trauma. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek bupivakain 0,25% dengan adjuvant fentanil 0,05mg dan bupivakain 0,125% dengan adjuvant fentanil 0,05mg sebagai analgesia epidural terhadap kadar neutrofil pada operasi abdomen terbuka dengan membandingkan kadar neutrofil antarakelompok I dan kelompok II pada saat sebelum tindakan epidural dan 4 jam pasca bedah. Metode : Dilakukan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized, double-blind, controlled trial. Besar sampel berjumlah 25 sampel tiap kelompok. Penderita yang memenuhi kriteria penelitian menjalani prosedur persiapan operasi elektif. Dilakukan pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan kadar neutrofil pada saat sebelum pemasangan epidural dan 4 jam pascabedah. Loading dose dan maintenans pada kelompok I menggunakan bupivakain 0,25% dengan adjuvant fentanil 0,05mg via kateter epidural dengan volume sesuai perhitungan, sedangkan padakelompok II menggunakan bupivakain 0,125% dengan adjuvant fentanil 0,05mg. Data dianalisa secara statistik menggunakan uji Mann Whitney U, dianggap bermakna bila p< 0,05. Hasil : Tidak ada perbedaan secara statistik kadar neutrofil antara kelompok I dengan kelompok II pada semua waktu pengukuran. Sehingga disimpulkan bahwa bupivakain 0,25% dengan adjuvant fentanil 0,05mg memberikan efek yang sama dengan bupivakain 0,125% dengan adjuvant fentanil 0,05mg sebagai analgesia epidural dalam mempertahankan kadar neutrofil dalam rentang nilai normal (p=0,775). Kata Kunci : Inflamasi, Neutrofil, Epidural, Bupivakain, Operasi abdomen

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Kejadian kurang pendengaran tipe sensorik neonatus preterm yang mengalami asfiksia pada skrining awal pendengaran
By Tri Sulistyarini ; Gatot Irawan Sarosa ; Kamilah Budhi R
-- Semarang : FK Undip, 2017

Latar belakang. Prevalensi kurang pendengaran di Indonesia tahun 2013 pada usia ≥ 5 tahun sebesar 2,6%. Asfiksia dan BBLSR merupakan faktor risiko yang dipaparkan oleh Joint Committee on Infant Hearing. Beberapa studi menyatakan bahwa skor Apgar yang rendah pada bayi preterm lebih menggambarkan imaturitas dibanding dampak dari gawat janin. Tujuan. Menganalisis pengaruh asfiksia pada neonatus preterm terhadap kejadian kurang pendengaran tipe sensorik berdasarkan skrining awal pendengaran. Metode. Penelitian kohort. Subyek: neonatus preterm dengan riwayat asfiksia sedang dan berat dirawat di RSUP dr. Kariadi Semarang bulan Januari 2016 – Juni 2017, dipilih secara consecutive sampling, sesuai criteria inklusi dan eksklusi. Kurang pendengaran sensorik (KPS) ditentukan dari pemeriksaan Otoacoustic emission (OAE) yang dilakukan saat pulang perawatan dan usia 3 bulan. Analisis dilakukan dengan uji Chi-square, t-test, dan Mann-Whitney. Hasil. Dari 73 bayi yang dilakukan follow up, OAE I menunjukkan 32 bayi refer dan 41 bayi pass. Skor Apgar menit ke-1 ≤ 3 bukan merupakan faktor risiko KP sensorik pada neonatus preterm dengan asfiksia. Usia gestasi < 32 minggu dan BBLSR meningkatkan risiko KP sensorik (masing-masing OR 3,8; 95% IK 1,29-11,09,p 0,01 dan OR 3,9; 95% IK 1,47-10,81, p 0,005). Usia gestasi < 32 minggu dan BBLSR secara bersama-sama bukan merupakan faktor risiko KP sensorik pada neonatus preterm dengan asfiksia dari pemeriksaan OAE I. Simpulan. Skor Apgar menit ke-1 ≤ 3 tidak mempengaruhi KPS dari skrining awal pendengaran pada neonatus preterm dengan asfiksia. Usia gestasi < 32 minggu dan BBLSR secara individual meningkatkan risiko KPS pada neonatus preterm dengan asfiksia. Kata kunci : OAE, kurang pendengaran sensorik, asfiksia, preterm

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan pajanan polutan jenis benzena terhadap kejadian lekemia akut pada anak melalui pengukuran Trans-Trans Muconic Acid dalam urin
By Islammiyah Dewi Yunianti ; Yetty Movieta Nency ; Anindita Soetadji
-- Semarang : FK Undip, 2017

Pendahuluan : Pajanan benzene di dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak dikenal dan banyak yang merupakan sumber pekerjaan rutin dan harus terpajan setiap hari. Pajanan benzene, suatu karsinogenik manusia, dapat terjadi baik saat konsepsi, natal maupun post natal. Produk metabolit benzena (fenol, hidrokuinon, trans,trans-muconic acid (tt-MA), benzena oxide and S-phenylmercapturic acid) berperan sebagai penyebab berbagai efek toksik. TtMA merupakan suatu metabolit non fenol yang di ekskresikan melalui urin. Pemeriksaan tt-MA direkomendasikan sebagai biomarker pajanan benzena. Tujuan : Mengetahui hubungan antara pekerjaan orang tua yang terpajan benzena sebagai salah satu faktor risiko lekemia akut anak dengan pengukuran tt-MA urin. Metode : Suatu studi kasus kontrol yang dilakukan di RS Kariadi antara Januari-Desember 2016. Semua pasien lekemia (rawat inap dan rawat jalan) diikutkan dalam penelitian. Data pajanan polutan benzena dari riwayat pekerjaan orang tua ( berisiko terpajan dan tidak berisiko) diperoleh dengan kuisioner. Pajanan benzena berupa tt-MA di urin diukur dengan Liquid Chromatography Mass Spectrophotometry (LCMS). Kadar tt-MA diklasifikasikan menjadi < 298,35 mg/gCr dan ≥ 298,35 mg/gCr. Analisis data menggunakan Chi Square dan Fisher's Exact Test. Hasil : Terdapat 28 laki-laki dan 14 perempuan dengan onset usia rata-rata 7,64 ± 4,4 tahun pada kasus, dan 9,05 ± 3,13 pada kontrol. Pada kelompok kontrol, kadar tt-MA urin 166,49 (SD ± 139,85) mg/gCr dan pada kasus sebesar 418,2 (SD ± 348) mg/gCr (p= 0,009). Tt-MA digunakan sebagai biomarker lekemia anak (OR 13 , CI 2,4- 70,4, p 0,001). Terdapat hubungan antara pajanan benzena dan riwayat pekerjaan orang tua yang berisiko terhadap kejadian lekemia anak (p= 0,03). Pekerjaan orang tua yang terpajan benzene memiliki risiko 9 kali sebagai faktor risiko untuk terjadinya lekemia akut pada anak (OR 9,11; CI 1,46-56,60, p 0,018). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara pekerjaan orang tua yang terpajan benzena terhadap kejadian lekemia akut anak. Kata Kunci : pekerjaan orang tua berisiko, tt-muconic acid, lekemia akut anak

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
Hal. Awal Sebelumnya 201 202 203 204 205 Berikutnya Hal. Akhir
INTEGRATED LIBRARY
Universitas Diponegoro
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2024 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?