INTEGRATED LIBRARY

Universitas Diponegoro

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Ditapis dengan

  • Tahun Penerbitan
    1 99819 931 9941 99819 931 9941 998 — 19 931 9941 9984 984 4979 966 99614 949 49519 931 994
  • Lokasi
    Lihat Lebih Banyak
Ditemukan 10000 dari pencarian Anda melalui kata kunci: author="Bowles, Joseph E."
Hal. Awal Sebelumnya 21 22 23 24 25 Berikutnya Hal. Akhir
cover
Korelasi antara densitas massa tulang dengan kadar serum besi pada wanita lanjut usia : Studi dengan pemeriksaan Dual energy X-ray Absorptiometry (DXA)
By Monika Aprilia Swastika ; Nurdopo Baskoro ; Hermina Sukmaningtyas
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Osteoporosis dapat mengganggu kualitas hidup pada lansia, karena kepadatan mineral tulang menurun seiring dengan bertambahnya usia, tulang juga akan menjadi kurang padat. Kalsium sebagai salah satu mineral utama tulang memegang peranan penting dalam mencegah osteoporosis. Vitamin D memiliki peran penting dalam metabolism kalsium, dan beberapa zat mikro seperti fe (serum besi) memiliki peran penting dalam sintesis kolagen dan metabolism vitamin D. Untuk melakukan diagnosis osteoporosis, modalitas pencitraan radiologi yang digunakan sebagai standar yaitu Dual energy X-Ray Absorptiometry (DXA) untuk mengukur kepadatan mineral tulang. Kadar serum besi darah diumpulkan melalui tes laboratorium secara terpisah. Saat ini tidak ada penelitian khusus yang dilakukan untuk mencari korelasi antara BMD dan kadar serum besi darah wanita lanjut usia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi skor BMD dan kadar serum besi darah. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil : Semua subjek penelitian memiliki kadar serum besi darah normal. Osteoporosis teridentifikasi pada 53,3% samepl (n=16), osteoporosis pads 36,7% sampel (n=11) dan skor BMD normal adalah 10% dari sampel (n=3). Kesimpulan : Pada studi korelasi didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara densitas massa tulang dengan kadar serum besi dalam darah (p=0,053). Kata kunci : lansia, BMD, DXA, kadar serum besi darah

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Korelasi derajat stenosis arteri infrapopliteal secara arteriografi dengan profil lipid pada pasien critical limb ischemia
By Jefri Sutanto ; A. Gunawan Santoso
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Critical limb ischemic (CLI) adalah sindrom klinis dari nyeri iskemik saat istirahat dan atau adanya kehilangan jaringan seperti ulkus yang tidak sembuh atau gangrene yang terkait dengan peripheral artery disease (PAD) dari ekstremitas bawah. Dislipidemia adalah terdapatnya gangguan kadar kolesterol dan trigliserida pada tubuh. Sebagai faktor resiko, kolesterol plasma terutama lipoprotein yang aterogenik yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) berperan sangat khusus. Kadar trigliserida (TG) yang tinggi (hipertrigliseridemia) merupakan faktor risiko bagi terjadinya aterosklerosis. Arteriografi masih digunakan sebagai gold standart untuk evaluasi penyakit arteri perifer, termasuk pada arteri infrapopliteal. Tujuan: Mengetahui korelasi antara derajat stenosis arteri infrapopliteal secara arteriografi dengan profil lipid pada pasien dengan Critical Limb Ischemia. Metode : Penelitian belah lintang (cross-sectional) menggunakan data sekunder rekam medis terhadap pasien critical limb ischemia yang telah dilakukan pemeriksaan profil lipid dan arteriografi. Dilakukan pencacatan nilai rasio LDL/HDL dan TG/HDL serta derajat stenosis pada arteri peroneal, tibialis anterior dan tibialis posterior, kemudian dilakukan uji korelasi spearman. Hasil : Uji korelasi spearman rasio LDL/HDL terhadap derajat stenosis arteri infrapopliteal pada pasien CLI menunjukkan nilai uji signifikasi (p) 0,000 dan rasio TG/HDL terhadap derajat stenosis arteri infrapopliteal pada pasien CLI menunjukkan nilai uji signifikasi (p) 0,000. Kesimpulan : Terdapat korelasi yang bermakna antara rasio kadar LDL/HDL dan TG/HDL terhadap derajat stenosis arteri infrapopliteal pada pasien dengan critical limb ischemia. Kata kunci : critical limb ischemia, arteriografi, stenosis arteri infrapopliteal, rasio LDL/HDL, rasio TG/HDL

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan lund mackay CT Score sebagai prediktor terhadap respon terapi pasien pasca operasi sinus : Studi pada pasien rinosinusitis kronis pasca bedah sinus endoskopi
By Mohandas ; Farah Hendara Ningrum ; Anna Mailasari Kusuma Dewi
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Rinosinusitas kronik adalah peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang berlangsung lebih dari 12 minggu yang menimbulkan beberapa gejala klinis dengan penentuan perluasan penyakit pada rinosinusitis kronik dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain Lund-Mckey CT Score. Asam Hyaluronat (AH) memiliki peran penting dalam pembersihan mukosiliar dari permukaan epitel, proses penyembuhan luka dan perbaikan permukaan mukosa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara Lund-Mckey CT Score terhadap respon terapi paska tindakan bedah sinus endoskopi fungsional (BESF) pada kasus rinosinusitas kronik. Metode : Pendekatan cross sectional yang membandingkan respon terapi antara kelompok perlakuan yang mendapatkan terapi tambahan berupa cairan hidung NaCL 0,9% yang ditambahkan asam hyaluronat dan kelompok control. Hasil : Hasil penilaian derajat rhinosinusitis kronik menggunakan Lund Mackey CT Score pada kelompok control dan kelompok perlakuan dengan hasil derajat berat (skor > 8) sebanyak 15 (30%), derajat sedang (skor 5-7) sebanyak 23 (46%) dan derajat ringan (skor

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian sarkopenia pada wanita lanjut usia : Studi menggunakan pemeriksaan dual energy X-ray absorptiometry
By Hermina Sukmaningtyas ; Dwi Ngestiningsih ; Bambang Satoto ; Moh. Firman Syarif
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang: Sarkopenia memiliki insidensi tinggi di kalangan lansia, dengan efek negative yang signifikan terhadap kualitas hidup. Patogenesis sarkopenia kompleks dan banyak faktor yang terlibat dalam perkembangan dan progresitasnya. Sarkopenia dapat berkaitan dengan indeks massa tubuh mengingat sifat indeks otot rangka dapat mengurangi berat badan total. Body mass Index (BMI) merupakan metode pengukuran berat badan dalam suatu populasi, namun pengukuran ini tidak dapat menggambarkan komposis otot secara lebih valid, terutama pada penilaian massa otot penderita sarkopenia. Studi terbaru menunjukkan bahwa sarkopenia menurun seiring dengan peningkatan BMI dan penelitian lain menunjukkan bahwa sarkopenia memiliki korelasi yang kuat dengan obesitas. Studi tersebut menggunakan pemeriksaan Dual energy X-ray Absorptiometry (DXA). Tujuan : Untuk menilai hubungan antara indeks massa tubuh dengan sarkopenia berdasarkan Asian Working Group of Sarkopenia (AWGS) terdiri dari skletel muscle mass index (SMI), kekuatan menggenggam, dan tes kecepatan berjalan. Metoda: Penelitian ini dirancang sebagai studi analitik observasional. Terdapat 28 wanita berusia 60 tahun ke atas yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Individu dengan penyakit degenerative kronis, terutama diabetes mellitus diekseklusi. Semua peserta dalam survey ini menendatangani surat persetujuan. Hasil: Partisipan dengan sarkopenia memiliki indeks massa tubuh normal, sedangkan partisipan tanpa riwayat sarkopenia memiliki IMT normal, overweight dan obesitas. Kami menemukan bahwa indeks massa tubuh berkorelasi dengan sarkopenia (p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan derajat kongesti paru dengan Vascular Pedicle Width pada pemeriksaan foto toraks konvensional
By Agung Wibowo Andreas ; Bambang Satoto ; A. Gunawan Santoso
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang: Kongesti paru yang disebabkan oleh peningkatan volume cairan intravaskuler dapat menyebabkan kondisi kekurangan oksigen, kegagalan organ, dan peningkatan risiko kematian. Kongesti paru merupakan keadaan di mana terjadi akumulasi cairan yang berlebihan pada extravascular compartement paru, yaitu pada interstitial atau airspace. Kongesti paru didasari oleh dua mekanisme utama, yaitu mekanisme hidrostatik dan mekanisme permeabilitas. Kongesti paru hidrostatik sering disebabkan oleh volume intravaskuler yang berlebihan. Volume intravaskuler dapat dinilai dengan vascular pedicle width, yaitu lebar bayangan vaskuler-vaskler besar pada rongga toraks. Metoda: Desain penelitian analisis observasional dengan rancangan belah lintng dan uji korelasi. Subyek penelitian sebanyak tiga puluh pasien yang menjalani pemeriksaan foto toraks konvensional dengan hasil kongesti paru, kemudian dilakukan penilaian derajat kongesti paru dengan radiological score dan juga pengukuran vascular pedicle width pada foto toraks tersebut. Hasil pengukuran kedua hal tersebut kemudian diolah secara statistic dan dilakuakn analisis bivariate untuk menguji hipotesis. Kedua variabel dalam penelitian ini berskala rasio, maka dilakukan uji normalitas saphiro-wilk. Variabel dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal, maka dilanjutkan uji korelasi rank-spearman. Hasil: Pada uji statistic dari 30 subyek penelitian yang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 12 orang perempuan didapatkan usia rata-rata (mean) dari sampel pada penelitian ini adalah 48.6 ± 13.1, mean dari skor derajat kongesti paru adalah 3.3 ± 1.2 dan mean dari vascular pedicle width adalah 51.4 ± 5.4. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi atau kesesuaian yang bermakan antara skor derajat kongesti paru dengan vascular pedicle width (p value = 0,000; rho = 0,783). Berdasarkan nilai rho tersebut, terdapat hubungan yang kuat dengan asosiasi linier positif antara skor derajat kongesti paru dengan vascular pedicle width, dimana semakin tinggi nilai skor derajat kongesti paru, maka nilai vascular pedicle width akan semakin tinggi. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakan antara skor derajat kongesti paru dengan vascular pedicle width dengan asosiasi linier positif dan korelasi kuat di mana semakin tinggi nilai skor derajat kongesti paru, maka nilai vascular pedicle width akan semakin tinggi pula. Kata kunci: kongesti paru, edema paru, lebar pedikel vaskuler

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan Global Osteitis Score dan Lund-Mackay CT Score dengan dominasi eosinofil mukosa : Studi pada pasien rinosinusitas kronik
By Alfina Sorida Hadisriyono ; Farah Hendara Ningrum ; Anna Mailasari Kusuma Dewi
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang: Rinosinusitis kronik (RSK) adalah penyakit inflamasi di mukosa hidung dan sinus paranasal. Pemeriksaan Computerized Tomography Scan (CT Scan) sinus paranasal adalah pemeriksaan penunjang yang merupakan baku emas untuk mendiagnosis RSK. Lund-MacKay CT Score lebih banyak diterima sebagai alat untuk mengukur derajat RSK. Peradangan kronis jangka panjang dari mukosa sinus sering diikuti oleh remodeling tulang sinus, yang disebut osteitis. Salah satu menilai derajat osteitis adalah dengan menggunakan system Global Osteitis Score. Pada hasil histopatologis untuk pasien rinosinusitis kronik akan didapatkan hasil dominasi eosinofil dan non eosinofil. Tujuan : Penelitian ini meneliti hubungan derajat Global Osteitis Score dan Lund-Mackey CT Score terhadap dominasi sel eosinophil pada gambaran histopatologis mukosa pada RSK. Metoda: Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan desain penelitian belah lintang (cross-sectional) pada Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, RSUP dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari 29 pasien yang dikumpulkan dari arsip rekam medis dan pemeriksaan CT scan dari histopatologi dari Januari 2019-Maret 2020. Analisis statistic menggunakan SPSS versi 20.0, uji analisis menggunakan Mann-Whitney dengan nilai p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DAN DISLIPIDEMIA DENGAN KOMPLIKASI ORGAN TARGET DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG (e-book)
By Ahmad Rizki ; Dwi Lestari Partiningrum
-- Semarang : FK Undip, 2020

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
BUKU AJAR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (EPUB)
By Hardian ; Muflihatul Muniroh ; Yosef Purwoko ; Neni Susilaningsih ; Tun Paksi Sareharto ; Santoso
-- Semarang : FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP, 2021

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh durasi deksametason topikal terhadap ketebalan matriks ekstra selular trabekular meshwork (Studi eksperimental pada tikus wistar)
By Dyah Ayu Eliza Lestari ; Fifin L. Rahmi ; Arief Wildan
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Matriks ekstra selular pada trabekular meshwork berperan dalam regulasi aliran humor, remodelling dari matriks ekstra selular mempengaruhi outflow dari humor aquos. Pemberian kortikosteroid jangka panjang menimbulkan efek peningkatan TIO akibat akumulasi material matriks ekstraselular dalam trabekular meshwork, faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain potensi steroid, farmakokinetik, lama pemberian, lama penghentian, rute pemberian, dosis, serta perbedaan dalam respon individu. Penghentian deksametason dalam periode waktu tertentu dapat menurunkan TIO kembali normal. Tujuan : Menganalisis perbedaan ketebalan matriks ekstraselular trabekular meshwork pasca penghentian deksametason topikal 14 dan 28 hari. Metode : Penelitian eksperimental dengan post test only controlled group design. Total sample 28 tikus yang terbagi dalam 4 kelompok, yang terdiri dari kontrol, perlakuan 1 (dihentikan 0 hari), perlakuan 2 (dihentikan 14 hari) dan perlakuan 3 (dihentikan 28 hari). Pemeriksaan Patologi Anatomi matriks ekstra selular trabecular meshwok menggunakan grading skor histopatologis. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis komparatif Kruskal Wallis dan Mann Whitney (signifikansi p< 0,05). Hasil : Uji Cronbach Alpha didapatkan nilai kappa (κ) 0,924. Uji komparatif kelompok kontrol dengan perlakuan 1, 2 dan 3 menunjukkan hasil signifikan (p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh trimetazidine terhadap nilai global longitudinal strain ventrikel kiri pada penderita Heart Failure with Reduced Ejection Fraction akibat Ischemic Heart Disease : randomized controlled trial di RSUP dr. Kariadi
By Rille Puspitoadhi Harjoko ; Susi Herminingsih ; M. Ali Sobirin
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang: Heart failure with reduced ejection fraction (HFrEF) akibat ischemic heart disease (IHD) menunjukkan penurunan fungsi kontraktil ventrikel kiri yang progresif. Manfaat penambahan trimetazidine pada terapi gagal jantung standar terhadap fungsi kontraktil ventrikel kiri pada kelompok pasien ini telah ditunjukkan oleh banyak studi namun belum ada yang menggunakan parameter nilai global longitudinal strain (GLS) ventrikel kiri yang lebih menggambarkan fungsi kontraktil ventrikel kiri. Tujuan: Membuktikan pengaruh trimetazidine terhadap nilai global longitudinal strain (GLS) ventrikel kiri pada pasien HFrEF akibat IHD. Metode: Penelitian double-blind, randomized placebo-controlled trial yang melibatkan 26 pasien HFrEF akibat IHD stabil yang diberikan trimetazidine modified release 35 mg, 2 kali/hari (n= 13) atau placebo (n= 13) selama 3 bulan selain medikamentosa standar. Nilai GLS ventrikel kiri diperiksa pada saat awal dan sesudah 3 bulan dengan ekokardiografi. Hasil: Total 25 subjek partisipan (13 kelompok kontrol dan 12 kelompok trimetazidine) dengan rerata usia 57,1±10 tahun, nilai left ventricular ejection fraction (LVEF) 34,6 ± 4,4% dan nilai GLS 7,4±2,1%. Tidak terdapat perbedaan karakteristik dasar klinis dan ekokardiogram antara kedua kelompok. Terdapat perbaikan GLS yang signifikan pada kelompok trimetazidine (-6,9 ± 2,4 menjadi -8,4 ± 2,6%, p=0,000) dan tidak terdapat perubahan nilai GLS pada kelompok kontrol (-7,8 ± 1,7 vs -7,1 ± 1,8%, p=0,162 ). Perbaikan nilai GLS lebih tinggi secara signifikan pada kelompok trimetazidine dibandingkan kelompok kontrol (1,5 + 0,9 % vs -0,7 + 1,7%, p=0,001). Tidak didapatkan efek samping akibat pemberian trimetazidine pada studi ini. Kesimpulan: Trimetazidine dapat memperbaiki nilai GLS ventrikel kiri pada penderita HFrEF akibat IHD. Kata kunci: trimetazidine, global longitudinal strain, heart failure with reduced ejection fraction, ischemic heart disease

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
Hal. Awal Sebelumnya 21 22 23 24 25 Berikutnya Hal. Akhir
INTEGRATED LIBRARY
Universitas Diponegoro
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?