INTEGRATED LIBRARY

Universitas Diponegoro

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Ditapis dengan

  • Tahun Penerbitan
    1 99819 931 9941 99819 931 9941 998 — 19 931 9941 9984 984 4979 966 99614 949 49519 931 994
  • Lokasi
    Lihat Lebih Banyak
Ditemukan 10000 dari pencarian Anda melalui kata kunci: author="Bennett, H. (ed.)"
Hal. Awal Sebelumnya 21 22 23 24 25 Berikutnya Hal. Akhir
cover
Hubungan antara asupan zinc dengan kadar serotonin dan kortisol serum pada pasien depresi
By Tanjung Ayu Sumekar ; Innawati Jusup ; Alifiati Fitrikasari
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar Belakang : Selama beberapa tahun terakhir, penggunaan media sosial telah menjadi aktivitas rekreasi yang semakin populer. Individu mengunjungi situs media sosial untuk terlibat dalam berbagai jenis hiburan dan aktivitas sosial. Meskipun penggunaan media sosial ini dengan cepat menjadi fenomena modern yang normal, namun kekhawatiran seringkali dikemukakan mengenai potensi kecanduan penggunaan media sosial. Hubungan antara faktor kepribadian dan media sosial telah disebutkan dalam penelitian sebelumnya, salah satunya adalah narsisme. Narsisme dimanifestasikan dengan kecenderungan untuk bertindak berdasarkan impulsivitas dan grandiositas yang mempengaruhi individu dalam beraktifitas di media sosial. Tujuan : Mengetahui hubungan antara derajat narsisme dengan kejadian kecanduan media sosial pada pada siswa SMK. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah siswa - siswi kelas X dan XI di SMK Mitra Karya Mandiri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner NPI (Narcissistic Personality Inventory) versi Indonesia dan BSMAS (Bergen Social Media Addiction Scale) versi Indonesia. Analisis data menggunakan uji Somer’s D dan uji regresi linier Hasil : Penelitian ini diikuti oleh 160 responden. Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat narsisme terhadap kejadian kecanduan media sosial dengan p value < 0,05 Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat narsisme terhadap kejadian kecanduan media sosial Kata Kunci : narsisme, kecanduan media sosial, NPI, BSMAS

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan faktor risiko dengan derajat Voice Handicap Index pada pasien disfonia
By Muhammad Yusuf ; Farokah ; Rery Budiarti
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Disfonia merupakan istilah umum untuk setiap gangguan suara yang disebabkan oleh kelainan pada organ-organ fonasi, terutama laring baik yang bersifat organic maupun fungsional. Menurut World Health Organization (WHO) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi kaulitas hidup adalah dengan menggunakan kuesioner yang diaplikasikan sesuai budaya dan bahasa di Negara tersebut. Voice Handicap Index (VHI) digunakan secara luas karena memilii nilai reliabilitas yang kuat antara skor VHI dengan penilaian diri pasien terhadap derajat keparahan gangguan suara. Tujuan: Mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan derajat VHI pada pasien disfonia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain belah lintang/cross sectional. Hasil : Pasien dengan lama sakit ≥ 2 minggu memiliki faktor risiko derajat VHI sedang-berat 38 kali dibandingkan pasien dengan lama sakit

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Perbandingan efektivitas kombinasi dexamethasone-dipenhidramin dengan ketamin tunggal terhadap kejadian agitasi paska anestesi umum sevofluran pada pediatri
By Mukhaiar ; Danu Soesilowati ; Doso Sutiyono
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Operasi urogenital dan abdomen bawah merupakan tindakan yang sering dilakukan pada pasien pediatric yang membutuhkan pembiusan dengan agen inhalasi sevofluran. Efek samping akibat sevofluran yang tidak disukai adalah agitasi ketika pulih sadar. Beberapa obat yang direkomendasikan sebagai profilaksis agitasi diantaranya ketamin, difenhidramin dan dexamethasone. Tujuan: Membandingkan pengaruh pemberian kombinasi difenhidramin-deksamethasone dengan ketamin tunggal terhadap insiden agitasi pulih sadar pada pasien pediatric yang menjalani pembiusan menggunakan sevofluran. Metode : Penelitian ini berupa eksperimental dengan rancangan randomized, double blind, controlled trial pada 32 pasien pediatric usia 6 bulan sampai 10 tahun yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Semua pasien diberikan midazolam 0,1 mg/kgbb dan blok caudal. Kelompok 1 mendapat injeksi deksamethason 0,2 mg/kgbb sebelum pembiusan dan dipenhidramin 0,5 mg/kgbb sebelum sevofluran dimatikan. Kelompok 2 mendapatkan injeksi ketamin 0,5 mg/kgbb saja sebelum sevofluran dimatikan. Setelah itu dievaluasi dengan skor PAED dan WATCHA pada menit ke 1, 15 dan 30 paska ekstubasi. Dievaluasi juga durasi waktu pemulihan serta efek samping yang muncul pada kedua kelompok. Data dianalisa secara statistic menggunakan uji Chi Square dan Mann Whitney dianggap bermakna jika p0,05). Pada kelompok 2 ditemukan 1 kejadian agitasi pulih sadar (6,3%) dan efek samping berupa kejadian mual muntah dan bronkospasme (6,3%). Waktu pemulihan pada kelompok 1 (38,75 ± 19,54) tidak berbeda bermakna dengan kelompok 2 (39,38 ± 14,48) dimana p>0,570. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kombinasi deksamethason-difenhidramin serta pemberian ketamin tunggal sebelum ekstubasi sama-sama efektif dalam menurunkan insiden agitasi pulih sadar pada psien pediatric dan tidak memperpanjang waktu pemulihan. Kata kunci : Agitasi, sevofluran, dipenhidramin, dexamethasone, ketamin, pediatrik

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan antara tingkat depresi pada lansia dengan risiko bunuh diri di Keamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan
By Rilla Fiftina ; Titis Hadiati ; Natalia Dewi Wardani
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Menurut WHO, lansia memiliki tantangan fisik dan mental, termasuk depresi. Angka kejadian depresi dengan bunuh diri sebanyak 12,7%. Pada Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah telah terjadi peningkatan angka kejaidan bunuh diri dalam 5 tahun terakhir. Kecamatan Purwodadi berada pada urutan ketiga dengan jumlah kasus bunuh diri dan terbanyak pada usia lanjut. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan risiko bunuh diri. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yaitu responden dilakukan observasi dan pengukuran variable pada satu waktu. Sampel adalah pengunjung Puskesmas dan Posyandu Lansia di Puskesmas Purwodadi yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode non probability sampling melalui purposive sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner GDS (Geriatric Depression Scale) dan CSSRS (Columbia-Suicide Severity Rating Scale) versi Indonesia. Hasil : Prevalensi lansia depresi sebesar 63,3% dan didapatkan hubungan yang signifikan antara depresi berat dengan risiko bunuh diri (p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Hubungan antara depresi dengan risiko bunuh diri pada remaja SMA di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan
By Zulvikar Umasangadji ; Natalia Dewi Wardani
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Berdasarkan data WHO tahun 2017, remaja Indonesia usia 13-17 tahun sebanyak 3,9% telah mencoba bunuh diri minimal satu kali dalam satu tahun terakhir. Bunuh diri merupakan sebab kematian terbanyak ke dua pada rentang umur 15-29 tahun. Penyebab utama kasus bunuh diri adalah depresi, sehingga depresi menjadi target rencana aksi kesehatan mental WHO tahun 2013-2020. Di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah telah terjadi peningkatan angka kejadian bunuh diri dalam 5 tahun terakhir. Kecamatan Purwodadi berada pada urutan ketiga dengan jumlah kasus bunuh diri terbanyak pada usia lanjut. Berbeda dengan data WHO bahwa jumlah kejaidan bunuh diri terbanyak saat ini adalah pada usia muda. Tujuan: Mengetahui hubungan antara depresi dengan risiko bunuh diri. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yaitu semua responden dilakukan observasi dan pengukuran variable pada satu waktu. Sampel adalah siswa SMA N 1 Purwodadi Kabupaten Grobogan yang memnuhi criteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner CDI (Child Depression Inventory) dan CSSRS (Columbia-Suicide Severity Rating Scale) versi Indonesia. Hasil : Tidak terdapat hubungan langsung antara depresi dengan risiko bunuh diri pada remaja. Terdapat hubungan antara Negative Mood pada remaja yang mengalami depresi dengan resiko bunuh diri (p

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Pengaruh pemberian nigella sativa terhadap perbaikan klinis penderita laryngopharyngeal reflux
By Lusia ; Farokah ; Rery Budiarti
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Laryngopharyngeal Reflux (LPR) digambarkan sebagai refluks retograd dari gaster di daerah laringofaring akibat relaksasi premature sfineter esophagus bagian atas. Tata laksananya meliputi pengaturan gaya hidup dan pola makan, terapi medikamentosa dan tata laksana bedah. Nigella sativa / jinten hitam (NS) memiliki efek sebagai anti inflamasi, anti oksidan dan gastroprotektif yang diharapkan dapat memberikan perbaikan klinis pada pasien LPR. Tujuan: Mengetahui efektivitas NS terhadap perbaikan klinis pasien LPR. Metode: Penelitian intervensi dengan metode pre dan post test design pada 34 pasien LPR di RSUP dr. Kariadi dan 2 RS satelit dari bulan November 2019-Maret 2020. Hasil : 24 pasien dengan data lengkap sedangkan 10 pasien tidak dapat dilakukan pemeriksaan RFS evaluasi karena pandemic. Kelompok perlakuan sebanyak 15 pasien diberikan omeprazol 20 mg/12 jam per oral ditambah NS 1000 mg/12 jam per oral dan kelompok control sebanyak 9 pasien diberikan omeprazol 20 mg/12 jam per oral ditambah placebo. Data diuji dengan Shapiro Wolk, diikuti uji parametric yang sesuai, dan Fisher’s exact test. Tidak didapatkan perbedaan perbaikan klinis LPR berdasarkan nilai RSI dan RFS antara kelompok yang diberikan tambahan NS dan kelompok tanpa NS, p 0,105. Kesimpulan : Tidak didapatkan perbedaan perbaikan klinis LPR antara kelompok yang diberikan tambahan NS dan kelompok tanpa NS. Kata kunci : Laryngopharyngeal Reflux, Reflux Symptoms Index, Reflux Finding Score, Omeprazol, Nigella sativa

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Karakteristik penderita kaki diabetik di RSUP dr. Kariadi tahun 2015-2019 : sebuah studi deskriptif
By Wahyu Wiryawan ; Mohammad Fikri Hafidh
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Sepuluh persen sampai 25% dari pasien diabetes mellitus (DM) tipe II memiliki kemungkinan besar mengalami kaki diabetic. Trombosis dapat menghambat proses penyembuhan luka dan menyebabkan terjadinya gangrene dan membutuhkan amputasi. Hingga kini masih sedikit tulisan yang berhubungan dengan karakteristik penderita kaki diabetic. Tujuan: Mengetahui karakteristik penderita kaki diabetic di RSUP dr. Kariadi. Metode : Penelitian ini berjenis deskriptif rektrospektif dengan studi belah lintang menggunakan data rekam medis pasien kaki diabetic di RSUP dr. Kariadi tahun 2015-2019. Hasil : Terdapat 607 pasien dalam penelitian ini. Berdasarkan data pasien tahun 2015 hingga 2019, pasien dengan rentang usia 51-60 tahun paling sering mengalami kaki diabetic, jenis kelamin perempuan (52%) mengalami kaki diabetic lebih sering dibandingkan dengan laki-laki (48%), tingkat mortalitas pasien yang mengalami kaki diabetic yaitu sebesar 20% dan tingkat survival rate pasien dengan kaki diabetic sebsar 80%, sebagian besar pasien (63%) dilakukan penanganan secara konservatif (non-bedah) dan untuk tatalaksana bedah (37%), pasien dengan berat badan overweight dan normal memiliki persentase yang sama, sebagian besar ditatalaksana dengan metode konservatif dengan dokter penyakit dalam, serta 28% pasien ditatalaksana dengan amputasi dan 8% dilakukan debridement. Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat mortalitas dan survival rate, manajemen serta dokter penanggung jawab dan BMI pasien kaki diabetic di RSUP dr. Kariadi sebagai upaya meninjau pasien lebih lanjut guna member manajemen yang tepat agar mendapatkan hasil yang baik bagi pasien kaki diabetic. Kata kunci : karakteristik, kaki diabetic, bedah

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Karakteristik pasien cedera kepala di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode I Januari 2019-Desember 2019
By Karen Pandhika ; Krisna Tsaniadi
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Cedera otak merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas tertinggi di dunia, dengan prevalensi yang meningkat setiap tahunnya, hal ini terutama terjadi pada Negara berkembang seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor. Di Indonesia, meskioun angka kejadian tinggi, data mengenai kejadian serta karakteristik kasus-kasus pasien dengan cedera kepala masih belum banyak dipublikasikan. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk menggambarkan pola karakteristik kasus cedera kepala di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode : Penelitian ini adalah deskripstif dengan penelitian retrospektif menggunakan data sekunder rekam medis di RSUP Dr. Kariadi pada periode 1 Januari 2019-31 Desember 2019. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan program SPSS veris 23 dan ditampilna dalam nilai rerata media, frekuensi dan persentase. Hasil : Pada studi ini dari total 333 kasus didapatkan prevalensi tertinggi kasus cedera kepala adalah pada laki-laki (63,3%) dibandingkan perempuan dan didominasi oleh kelompok usia remaja akhir (26,4%), meskipun dilihat dari pekerjaan yang terbanyak adalah pelajar (34,2%). Penyebab terbanyak kasus ini adalah kecelakaan (92,1%) dan cedera kepala ringan memiliki frekuensi tertinggi (89,7%) dibandingkan tingkat keparahan cedera kepala lainnya. Kesimpulan : Tingginya prevalensi cedera kepala yang terutama adalah akibat kecelakaan dan pada kelompok usia remaja dapat menjadi pertimbangan pemerintah daerah setempat untuk lebih memperhatikan kesadaran keamanan berkendara bagi masyarakat setempat baik melalui program penyuluhan maupun instrument lainnya. Kata kunci : karakteristik, cedera kepala, RSUP dr. Kariadi, periode

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Karakteristik kasus fraktur vertebra di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode tahun 2015-2019
By Broto Susilo ; Agus Priambodo
-- Semarang : FK Undip, 2020

Latar belakang : Angka kejadian trauma vertebra di dunia tercatat sebesar 0,019% hingga 0,088% per tahun. Berdasarkan penelitian sebelumnya ditemukan bahwa pria memiliki resiko 1,9-3,3 kali lebih besar daripada wanita untuk mengalami cedera vertebra. Namun angka kejadian tersebut berbeda pada masing-masing Negara bergantung pada beberapa faktor seperti latar belakang geografis, iklim, sosio-ekonomi, serta budaya masyarakat. Tujuan: Mengtahui gambaran epidemiologi fraktur vertebra di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif observasional Data diperoleh dari rekam medic pasien dengan fraktur vertebra di RSUP Dr. Kariadi dalam periode tahun 2015-2019. Pada penelitian ini diperoleh 358 sampel secara total sampling. Data yang dikumpulkan berupa data diri pasien, diagnosis dan lama perawatan. Kemudian data diolah menggunakan piranti lunak SPSS untuk mengetahui jumlah kasus, perbandingan kasus pada pasien laki-laki –perempuan, distribusi usia, jumlah kasus per tahun, jenis fraktur dan lama perawatan pada pasien dengan fraktur vertebra. Hasil : Angka kejadian fraktur vertebra pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan yaitu 64,8% pada laki-laki dan 35,2% pada perempuan. Distribusi usia pasien yang paling banyak mengalami fraktur vertebra adalah kelompok usia > 50 tahun yaitu sebesar 41,6%. Jenis fraktur vertebra paling banyak adalah jenis fraktur vertebra lumbal yaitu sebesar 60,9%. Lama perawatan pasien fraktur vertebra paling banyak selama 5-10 hari yaitu sebesar 30,7%. Kesimpulan : Laki-laki lebih berisiko untuk mengalami trauma pada vertebra. Pada populasi kelompok usia > 50 tahun mempunyai risiko tinggi dikarenakan adanya osteoporosis primer pasca menopause. Tingginya angka kejadian vertebra lumbal pada pria berkaitan dengan trauma yang disebabkan karena kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian. Kata kunci : fraktur vertebra, trauma

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
cover
Karakteristik striktur uretra pada laki-laki di Rumah Sakit Umum Dr. Kariadi Semarang antara Januari 2013 sampai Desember 2017
By Erwin Parulian Pasaribu ; Nanda Daniswara
-- Semarang : FK Undip, 2020

Ketersediaan1
Tambahkan ke dalam keranjang
Unduh MARCSitasi
Hal. Awal Sebelumnya 21 22 23 24 25 Berikutnya Hal. Akhir
INTEGRATED LIBRARY
Universitas Diponegoro
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?