Logoterapi kelompok adalah terapi kelompok yang bertujuan mengarahkan seseorang untuk menemukan makna hidup sebagai kekuatan motivasi yang paling penting dalam kehidupan. Prinsip pelaksanaannya menemukan makna hidup sehingga menimbulkan motivasi untuk menghadapi dan mengatasi setiap cobaan, masalah, tantangan dan penderitaan. Penemuan makna hidup terjadi sebagai hasil komitmen untuk membentuk, mencintai, mengatasi, dan membangun. Makna hidup yang sudah ditemukan membuat seseorang memiliki tujuan meskipun dalam kondisi hampa, serta mampu memahami arti hidup dari setiap kejadian buruk yang terjadi baik secara fisik maupun psikologis. Tahapan logoterapi kelompok terdiri dari 10 sesi. Terapi ini merupakan terapi psikologi, seperti konseling yang dilakukan secara berkelompok, dengan harapan dapat membantu meningkatkan harapan teman-teman melalui penemuan makna hidup.
Peristiwa hidup yang penuh tekanan (stressful life events) diartikan sebagai peristiwa penting yang mampu mengubah mekanisme terhadap pemeliharaan kemampuan kognitif, emosional dan stabilitas fisiologis. Timbulnya emosi-emosi negatif akan membentuk sebuah program dalam tubuh sehingga menjadi watak dan kepribadian seseorang. Happy spiritual merupakan sebuah latihan yang berfokus untuk membersihkan emosi-emosi negatif dan peristiwa masa lalu yang belum terselesaikan. Emosi-emosi tersebut dihilangkan dengan ridho dan pertolongan Allah atau Tuhan Yang Maha Esa. Individu dalam happy dibimbing melalui 9 tahapan inti diantaranya: niat, muhasabah/evaluasi diri, taubat, ridho, doa, body scan, detoksifikasi, relaksasi dan tawakal. Latihan happy spiritual dapat diterapkan sebagai salah satu cara untuk mengontrol emosi. Latihan ini diharapkan individu mampu menerima, berbahagia, serta bersykur dengan apapun yang terjadi dalam kehidupannya.
Infeksi telinga tengah , biasa disebut otitis media, salah satu penyakit yang menarik untuk dibahas karena tergolong penyakit terbanyak di fasilitasi kesehatan pertama maupun tingkat lanjut. Penyakit ini sering ditemukan di masyarakat negara berkembang dengan sosial ekonomi rendah, anggota keluarga lebih dari 3 orang, pendidikan rendah danpendapatan minimal. Inflamasi di telinga tengah terbagi menjadi 2 tipe yaitu infeksi dan non infeksi. Inflasi tipe infeksi terdiri dari otitis media akut dan otitis media kronik. Inflamasi non infeksi sering terjadi pada usia balita dan remaja yaitu otitis media dengan efusi. Inflamasi di telinga tengahsering dikaitkan dengan riwayat alergi, tonsilitis kronik (amandel) maupun reffluks laringofaring.
"Materi yang dibahas dalam ""Anatomi Fisiologi: program keahlian teknologi laboratorium medik Anatomi Fisiologi: " program keahlian teknologi laboratorium medik, secara garis besar buku ini membahas: BAB 1 Anatomi dan fisiologi secara umum BAB 2 Sistem Rangka, tulang, otot, dan alat gerak BAB 3 Kulit BAB 4 Jantung, pembuluh darah dan limfe BAB 5 Sistem pernapasan BAB 6 Sistem perkemihan BAB 7 Sistem pencernaan BAB 8 Sistem endokrin BAB 9 Sistem saraf BAB 10 Penyakit pada sistem tubuh BAB 11 Pemeriksaan laboratorium klinik berdasarkan penyakit (bagian pertama) BAB 12 Pemeriksaan laboratorium klinik berdasarkan penyakit (bagian kedua)
Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang di sebabkan oleh kuman mycobacterium leprae. Penyakit ini mempunyai afinitas utama pada saraf tepi/ perifer, kulit dan mengenai organ tubuh lain seperti mata, mukosa saluran napas atas, otot, tulang dan testis. Adapun materi yang dibahas dalam buku ini adalah: Tinjauan Pustaka A. Definisi Kusta B. Etiologi dan Patogenesis C. Manifestasi Klinis a. Kulit b. Saraf Perifer c. Mata d. Gangguan Psikiatrik D. Klasifikasi Penyakit Kusta E. Reaksi Kusta a. Reaksi tipe 1 b. Reaksi tipe 2 F. Diagnosis G. Diagnosis Banding H. Tata laksana a. Farmakologis b. Pengobatan pada kondisi khusus c. Tata laksana reaksi kusta obat anti reaksi d. Tata laksana nyeri neuropatik pada kusta e. Tata laksana Psikiatri f. Tata laksana kedokteran fisik dan rehabilitasi
Stunting adalah kondisi balita memiliki tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur dikarenakan masalah gizi kronis. Ciri - ciribalita stunting yaitu balita tumbuh lebih lambat dari seharusnya baik, dari indeks status gizi, kemampuan bicara, berjalan, tumbuh gigi, atau tahapan tumbuh kembang lain yang seharusnya pesat diusianya. Penyebab terjadinya stunting dibagi menjadi penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung yaitu asupan zat gizi tidak cukup dan penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung diakibatkan persediaan pangan keluarga tidak cukup, pola asuh kurang tepat, pengetahuan ibu kurang mengenai kesehatan dan gizi, terbatasnya pelayanan antenatal care (ANC) baik selama kehamilan maupun post natal care, serta higiene sanitasi yang buruk. Stunting memiliki berbagai dampak, dampak jangka pendek hingga jangga panjang. Dampak jangka pendek yaitu terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Dampak jangka panjang mempengaruhi tingkat produktivitas ketika dewasa dan mengalami penurunan perkembangan kemampuan kognitif. Dampak lainnya meningkatnya risiko obesitas ketika dewasa dan terkena penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, kanker dan stroke.